Mohon tunggu...
Putri Risna Anggriani
Putri Risna Anggriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Prodi Administrasi Publik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Potensi dan Menghadapi Tantangan Otonomi Khusus di Papua: Jalan Menuju Pembangunan Berkelanjutan

15 Mei 2024   22:22 Diperbarui: 15 Mei 2024   22:36 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Putri Risna Anggriani 

Administrasi Publik , Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik 

Universitas Muhammadiyah Jakarta 

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, sebelumnya, pembangunan di Indonesia lebih menekankan efisiensi dan pertumbuhan ekonomi, namun dengan undang-undang ini, fokus beralih ke independensi dan keadilan di tingkat daerah. Desentralisasi pemerintahan memungkinkan otonomi yang lebih besar bagi daerah, sehingga permintaan untuk pemekaran wilayah semakin meningkat. Pemekaran wilayah menjadi sarana pemberdayaan daerah dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan. 

Papua dengan kekayaan alamnya yang melimpah, maka perlu menggali potensi menuju pembangunan berkelanjutan, untuk memastikan bahwa wilayah ini dapat berkembang secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. namun perlu dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek: 

  • Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan: Memastikan bahwa eksploitasi sumber daya alam dilakukan dengan cara yang berkelanjutan, mempertimbangkan dampak lingkungan jangka panjang dan kebutuhan generasi mendatang.

  • Pemberdayaan Masyarakat Lokal: Mengembangkan program pemberdayaan masyarakat lokal untuk memastikan bahwa mereka mendapat manfaat dari sumber daya alam yang ada di wilayah mereka.
  • Pengembangan Wisata: Papua memiliki keberagaman jenis burung dan fauna yang sangat menarik bagi wisatawan mancanegara. Pengembangan infrastruktur wisata yang lebih baik dapat meningkatkan potensi wisata di Papua dan meningkatkan pendapatan daerah.
  • Pengembangan Kawasan Strategis: Pengembangan kawasan strategis yang berfungsi sebagai lindung keanekaragaman hayati dan budaya dapat dilakukan untuk melindungi lingkungan dan meningkatkan potensi wisata di Papua.

Tantangan otonomi khusus di Papua bersinggungan dengan sangat kompleks dan beragam, mencakup berbagai aspek dari sosial, ekonomi, dan cangkupan politik. Beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di Papua meliputi:

  • Kesenjangan Sosial dan Ekonomi: Papua memiliki kesenjangan sosial dan ekonomi yang signifikan antara kota-kota besar dan daerah pedalaman. Hal ini mencakup akses terbatas terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, dan sanitasi.
  • Infrastruktur yang Terbatas: Infrastruktur transportasi, telekomunikasi, dan energi di Papua masih terbatas, terutama di wilayah pedalaman. Kurangnya infrastruktur tersebut menghambat pertumbuhan ekonomi dan akses ke pasar bagi produk-produk lokal.
  • Konservasi Lingkungan: Papua adalah rumah bagi beberapa ekosistem yang paling berharga dan rentan di dunia. Tantangan dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan sangat besar, terutama dengan pertumbuhan industri ekstraktif seperti pertambangan dan perkebunan.
  • Isu Lingkungan dan Sosial: Pembangunan jalan di Papua sering kali memicu perdebatan terkait dampak lingkungan dan sosialnya. Ketersediaan lahan dan hak kepemilikan tanah, dampak terhadap ekosistem hutan hujan, serta implikasi terhadap kehidupan masyarakat adat adalah isu-isu yang harus diperhatikan dalam proses perencanaan dan pembangunan jalan.

Pada proses pembangunan jalan yang berkelanjutan juga tidak selalu berjalan mulus dan menghadapi berbagai tantangan, seperti isu-isu politik, ekonomi, dan identitas, oleh karena itu, diperlukan koordinasi yang baik dengan pemerintah pusat, serta partisipasi aktif dari masyarakat setempat dalam proses pembangunan jalan, sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup dan pemerataan pembangunan di Papua harus diarahkan pada penguatan pelayanan publik dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. 

Maka diharapkan bagi pemerintah untuk meneruskan pembangunan di Papua, apa lagi terkhusus di Papua pedalaman serta perbatasan yang sangat disayangkan masih tertinggalnya pembangunan infastruktur yang layak dan nyaman bagi warga disana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun