Mengenai prinsip jurnalistik online ini, telah dijelaskan oleh Paul Bradshaw selaku guru besar jurnalisme online di Brimingham City University pada blognya, Online Journalism Blog.
Menurutnya, prinsip jurnalistik ada 5 yang disingkat BASIC (Brevety, Adaptabillity, Scannabillity, Interactivity, Community).Â
1. Brevity (ringkas)
Dalam penulisan berita haruslah singkat agar mudah dibaca dan dipahami. Tidak bertele-tele yang menjadikan pembaca kebingungan akan merasa kebingungan dengan topik utama pada berita tersebut.Â
2. Adaptabillity (kemampuan beradaptasi)
Tentunya seorang jurnalis memerlukan banyak wawasan. Selain itu, perlu adanya kemampuan beradaptasi dengan perkembangan media online dan selalu mengikuti  perkembangannya. Agar penyajian beritanya dapat mengikuti perkembangan teknologi komunikasi. Berbicara mengenai jurnalistik online, pada zaman sekarang tak hanya mampu memberitakan melalui tulisan atau teks saja, bisa juga dalam bentuk video, podcast dan lain-lain.
3. Scannabillity (dapat dipindai)
Situs-situs jurnalistik online harus lah mudah dipindai. Hal ini akan mempermudah dalam membaca berita dan informasi seperti yang dijelaskan oleh Asep Syamsul M. Romli dalam buku Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online (2018).
Dari sinilah pembaca akan mendapatkan informasi utama, subheading dan link untuk membantu menavigasi teks.
4. Interactivity (interaktivitas)
Maksud tujuan prinsip ke empat ini agar pembaca dapat memberikan komentar, tanggapan, like, share dan juga dapat berkomunikasi langsung dengan sesama pembaca, penulisnya, wartawan bahkan redaksi melalui laman berita yang dibuka.