5. Community and Conversation (komunitas dan percakapan)
Berbeda dengan pembaca koran, penonton berita melaui televisi atau pun pendengar radio yang bersifat pasif. Kemungkinan, pembaca media online ingin melakukan percakapan pendek dengan penulis media tersebut, untuk berkomentar atau menanggapi berita. Dan berharap  mendapat feedback, yang menjadikan terjalinlah komunitas dan percakapan didalamnya.Â
Karakteristik Jurnalistik Online, diantaranya :
1. Audience Control (kendali pembaca)
Dalam jurnalistik online ini, hendaknya pembaca dilibatkan dalam memilih berita yang diinginkan dan juga diberi keleluasaan untuk memilih berita atau informasi yang diinginkannya sendiri.Â
Seperti penjelasan Asep Syamsul M. Romli dalam buku Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online (2018), audience control (kendali audiensi) berarti pembaca bisa lebih leluasa memilih berita yang disukainya, cukup dengan menggerakkan jari, mouse atau cursor, serta mengeklik tautan judul.
2. Non- Linearity (dapat berdiri sendiri)
Berita yang ditulis merupan berita yang berdiri sendiri atau tidak berurutan (bukan lanjutan dari berita sebelumnya). Sehingga audience tidak perlu membaca rangkaian atau ururtan berita sebelumnya untuk dapat memahami berita yang dipilihnya.
3. Storage and retrieval (tersimpan dan akses ulang)
Media online memungkinkan karya penulis tersimpan dan terarsip secara abadi agar dapat diakses ulang oleh audience kapanpun.Â
4. Unlimited Space (ruang tanpa batas)