Jajanan yang dari namanya saja sudah bisa ditebak bahan utamanya adalah telur. Campuran telur dan sedikit air serta bumbu, yang kemudian di tuang secukupnya ke dalam minyak panas yang kemudian digulung menggunakan tusukan sate. Dengan saus tomat atau kacang pada umumnya. Jajanan ini banyak di jual di sekolah-sekolah. Selain rasanya yang nikmat, jajanan ini juga pas di kantong pelajar tentunya. Banyaknya peminat telur gulung, menjadikan penjual terkadang berjualan mulai pagi hingga larut malam.
Seperti halnya Pak Ujer (53), penjual telur gulung terlaris di alun-alun Lumajang. Yang biasanya berjualan mulai jam 11.00 WIB sampai jam 22.00 WIB untuk hari biasanya, dan berjualan mulai pagi hari pada Hari Minggu. Bertempat di gerbang sebelah utara masjid jami` dengan membawa 2 gerobak, gerobak telur gulung dan gerobak kebab, burger di sebelahnya yang juga miliknya. Tepatnya sebelah belokan arah selatan masjid jami`.
"Biasanya saya gantian sama anak saya. Kalau anak saya siang berarti saya malamnya. Kalau untuk omsetnya sehari kurang lebih Rp.300.000. Tapi kalau Minggu biasanya lebih" ujar Pak Ujer.
Penjual telur gulung yang sudah 5 tahun berjualan ini, tak pernah sepi pembeli. Bisa di lihat dari pendapatannya, dengan harga Rp.1000 per tusuk namun bisa menghasilakn omset tinggi tiap harinya. Hanya butuh ketelatenan dalam berdagang pada intinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H