Upaya yang dilakukan untuk membangun efektivitas sumber daya manusia
Pertama, Identifikasi ciri khas pekerja Indonesia Sifat mendua (ambiguity) sebagai cirri khas orang Indonesia terekam pada survey Watson Wyatt (konsultan sumber daya manusia) dengan tema Work Indonesia 2004/2005. Untuk mengukur komitmen (commitment), keselarasan kerja (alighnment), dan pemberdayaan karyawan (enablement) yang berdampak besar bagi fondasi perusahaan. Sifat mendua terlihat pada aspek komitmen. Sebanyak 85% karyawan merasa bangga dengan bekerja pada perusahaan mereka dan yakin keberhasilan jangka panjang perusahaan tetapi yang ingin bertahan diperusahaan tersebut hanya 35% kendati pekerjaan pada perusahaan lain hampir sama saja dalam hal gaji, jabatan, dan skop pekerjaan. Alasan karyawan pindah kerja? Survey menemukan factor peluang karir (44%), paket kompensasi (40%), prospek perusahaan sukses (25%), menyediakan peluang training dan pengembangan diri (23%), peluang untuk mendayagunakan keahlian (23%).
Faktor penyebab kepindahan harus dibedakan antar posisi atau level karyawan dalam perusahaan. Untuk kategori entry level dan junior manager, dorongan pindah lebih banyak karena factor jenjang karir, kompensasi dan upaya mencari pengalaman di industri berbeda. Pada level manajemen senior kepindahan terkait dengan kenyamanan kerja dan aktualisasi diri.
Tingkat loyalitas karyawan Indonesia termasuk rendah. Agaknya terkait dengan loyalitas ini terjadi pergeseran. Sekarang era loyalitas tinggi (lifetime employment sudah tidak mendapatkan tempat lagi. Profesionalisme membuat definesi loyalitas bergeser dan bahkan berubah. Loyalitas tidak dimaksudkan loyal terhadap perusahaan melainkan loyal terhadap profesi (menurut GM HR Permata Bank, N.Krisbiyanto). Mobilisasi atau perpindahan karyawan begitu cepat, disinilah tugas manajemen dan HR untuk memberikan tantangan dan variasi pekerjaan kepada karyawan tersebut (kutu loncat, potensial).
- Kepuasan bekerja bisa disebabkan tersedianya program training dan pengembangan serta peluang inovasi yang lebih baik di perusahaan. Training dan pengembangan kaitannya dengan pemberdayaan .
- Kesadaran karyawan Indonesia bahwa pekerjaan mereka berdampak kepada pelanggan perusahaan. Apapun pekerjaan karyawan tersebut tidak langsung berhubungan dengan layanan pelanggan. Kepuasan pelanggan sejatinya bukanlah semata-mata tanggung jawab bagian layanan pelanggan atau bagian pemasaran, tetapi resultante kinerja dari setiap individu dalam perusahaan.
- Kesadaran karyawan Indonesia terhadap manajemen kinerja, paham visi misi , strategi, situasi persaingan dan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan.
- Membuka akses training seluas-luasnya sesuai dengan bidangnya. (www.portalhr.com No 10 tahun 2005). (catatan PAN, Desember 6th, 2008)
Nha persoalannya apakah PHK yang terjadi pada saat ini disebabkan iklim yang tidak kondusif? Iklim seperti apa? dan apakah benar rentannya persoalan kenaikan UMK? Sehingga belum ada kata sepakat antara perusahaan, pekerja karyawan, serikat pekerja, sehingga produktifitas perusahaan menurun dan ini berdampak pada citra perusahaan dimata investor.
Bahkan Ketua Apindo Kota Bekasi Purnomo Namiardi (dikutip dari berita antara) mengatakan pascapenetapan UMK Bekasi 2013 sekitar 42 persen terdapat tujuh perusahaan tutup. Dan apakah jika besar UMK Bekasi 2014 kembali naik tanpa pertimbangan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) hasil survey serta tingkat inflasi, maka sedikitnya 18 perusahaan akan rentan bernasib sama terbukti. Atau hal ini digulirkan kembali jelang Pemilu 2014 atau memang benar ini adalah momentum tepat? Yang nantinya pengambilan kebijakan bertumpu pada pemimpin bangsa.
Hari ini. Kamis pagi (31/10/2013) melalui tribun jogja.com diketahui arus lalu lintas di Jalan Malioboro Jogjakarta sempat tersendat dipicu demonstrasi Aliansi Buruh Yogyakarta. Demo menuntut kenaikan upah buruh, karena upah dianggap tidak layak dan tidak sesuai. Sebagai himbauan (dalam advertorial kompas), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar agar aksi buruh diubah jadi gerakan dialog social, semoga apapun jalan yang dipilih aspirasi dapat tersampaikan dan berjalan aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H