Suhunan Badak Heuay dengan Kearifan Lokalnya, Sebagai Arsitektur Tradisional Rumah Sunda

Suhunan Badak Heuay mempunyai bentuk yang atapnya bentuk bangunan seperti saung tidak memakai wuwung sambungan atap (hateup) depan dengan belakang seperti badak sedang membuka mulutnya (menguap, arti sunda heuay). Bentuk atap badak heuay ini menyerupai bentuk badak dengan mulut yang menganga. Atap badak heuay ini sangat mirip dengan bentuk atap tagog anjing. Perbedaannya pada bidang atap yang belakang, Bidang atap yang belakang ini dilebihkan sedikit hingga melewati bidang atap yang ada di depannya. Bidang atap yang melewati ini dinamakan rambu (Ilham dkk., 2012). Di dalam buku Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat menyebutkan bahwa bentuk dari rumah panggung tersebut bermula saat masyarakat Pasundan tinggal di hutan. Saat itu, rumah tersebut dapat melindungi orang yang tinggal di dalam hutan dari binatang buas. Budaya tidak menyentuh tanah menandakan penghormatan terhadap orang yang telah meninggal.

Kesederhanaan dari rumah Badak Heuay melambangkan kesahajaan, ramah, sopan, harmonis dengan alam dan kekeluargaan Rumah ini,asih sering dijumpai di daerah Sukabumi dengan bentuk atap yang berciri khas. Nilai Sejarah yang terkandung dalam rumah adat badak heuay yaitu nilai budaya yang kuat. Rumah ini menjadi konsep arsitektur beberapa rumah di daerah jawa barat.  Rumah Badak Heuay mengingatkan kita akan kesederhanaan rumah di jaman dahulu yang hampir tidak ada lagi rumah tradisional di jaman sekarang. Badak Heuay menjadi konsep arsitektur bagi kebanyakan orang yang lebih menyukai gaya rumah tradisional. Ini membuat relevansi di masa kini yang masih jarang Masyarakat sadari apalagi di daerah jawa barat. Jadi, badak heuay mempunyai budaya yang sangat kental dan kesederhaan bentuk rumah adat ini lah yang masih menjadi keunikan dari rumah rumah lainnya.