Mohon tunggu...
putri amaliaarnanda
putri amaliaarnanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pluralisme dalam Perspektif Pendidikan Multikultural di Indonesia

16 November 2021   21:31 Diperbarui: 16 November 2021   21:35 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Padahal, sudah banyak lembaga yang menerapkan pendidikan multikultural. Universitas, akademi militer, dan akademi kepolisian adalah beberapa contohnya. Di sana, siswa dari berbagai latar belakang dan budaya dari seluruh Indonesia dapat mengenyam pendidikan yang sama di satu tempat. Pada tahap pendidikan dasar dan menengah, siswa tidak terpapar banyak keragaman budaya. Misalnya, tidak semua mahasiswa di Aceh pernah berinteraksi langsung dengan teman-teman di Papua Barat. Semakin dini pemahaman pendidikan multikultural ditanamkan, semakin mudah untuk mencegah ancaman perpecahan di masa depan.

Pentingnya pendidikan multikultural yaitu :

1. Menekankan sikap empati

Menurut KBBI, empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Acapkali, kelompok minoritas mengalami perbedaan perlakuan dalam mengakses layanan publik. Padahal, negara semestinya melindungi setiap hak warganya tanpa terpaut pada  kaum minoritas atau mayoritas. Selanjutnya, sikap empati dapat menjadi dasar untuk saling menghargai.

2. Meningkatkan kepercayaan diri

Paparan media yang banyak meliput berita pada kelompok-kelompok mayoritas seringkali menyebabkan kaum minoritas memiliki sikap rendah diri. Pendidikan multikultural dapat meningkatkan kepercayaan diri, meskipun seseorang berbeda dari mayoritas suatu komunitas itu.

3. Menambah paparan keberagaman

Paparan keberagaman ini dimaksudkan agar tidak ada yang saling membedakan antar kelompok. Interaksi langsung dapat membuat individu paham bahwa masing-masing kelompok memiliki hak yang sama sebagai manusia.

Cara mewujudkan pendidikan yang multikultural yaitu :
1. Mengintegrasikan konten yang diberikan

Bila televisi didominasi oleh konten-konten dari sekitaran ibukota, Bapak/Ibu dapat menghadirkan kisah mengenai daerah dan kebudayaan lain. Contohnya mengenai kearifan lokal di pedalaman Sumatera, kisah-kisah perjuangan dari suku-suku di Papua, hingga kebudayaan-kebudayaan di Nusa Tenggara Timur.

2. Membangun pengetahuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun