Persaingan antara teknologi modern dengan tradisional semakin membara seiring berkembangnya zaman. Misalnya saja persaingan antara ponsel dengan buku, ponsel menjadi juaranya. Semakin canggihnya ponsel semakin dilupakannya keberadaan buku.
4. Kurangnya motivasi
Motivasi berperan pertama kali dalam menciptakan budaya literasi. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya literasi menjadikan ketidakhadiran motivasi tersebut. Dengan ketidaktahuan manfaat dari literasi sehingga tidak adanya ketertarikan masyarakat untuk melakukannya.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya meningkatkan literasi pada masyarakat Indonesia. Seperti menggalakkan budaya literasi pada kalangan pelajar, menghadirkan perpustakaan keliling, berliterasi digital untuk mempersiapkan Indonesia cakap digital, dan mengadakan kompetisi kepenulisan.
Indonesia masih berada di negara berkembang salah satunya dipengaruhi karena rendahnya tingkat literasi masyarakat. Terdapat perbedaan drastis antara negara berkembang dengan negara maju, negara maju memiliki tingkat literasi jauh lebih baik daripada negara berkembang. Dengan meningkatkan literasi, dipastikan dapat mengubah Indonesia menjadi negara maju secara bertahap. Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan upaya meningkatkan literasi oleh semua lapisan masyarakat. Maka, kesadaran individu akan pentingnya literasi harus segera digalakkan.
Peran semua masyarakat sesuai profesinya dalam upaya meningkatkan literasi dapat dilakukan. Orang tua dapat berperan untuk memberikan dorongan kepada anak-anak mereka dan memfasilitasi kebutuhan untuk kegiatan literasi. Guru dapat memotivasi para siswanya untuk membudayakan literasi. Mahasiswa juga dapat ikut andil dalam menumbuhkan minat literasi dan masih banyak lagi peran dari profesi lainnya yang dapat dilakukan.
Mahasiswa yang berintegritas memiliki peran utama untuk meningkatkan literasi. Mahasiswa dapat mengawalinya pada dirinya sendiri, dengan disiplin menerapkan budaya literasi selama 21 hari. Setelahnya budaya tersebut akan menjadi habit baru yang tertanam pada pribadi mahasiswa. Keyakinan tersebut berdasarkan kutipan Dr. Maxwell Maltz dalam bukunya “Psycho Cybernetics” yang terbit pada tahun 1960. Setelah kebiasaan baru tertanam, mahasiswa dapat mengimplementasikan nilai integritas yaitu peduli. Menyalurkan kebiasaan barunya kepada lingkup terkecil terlebih dahulu yaitu keluarga. Mahasiswa bisa mengawalinya dengan mendongengkan cerita fiksi kepada adik misalnya, kemudian berawal dari dongeng si adik termotivasi untuk membaca. Karakter bangsa akan semakin kuat dengan peran mahasiswa yang mengimplementasikan nilai-nilai integritas dalam meningkatkan literasi Indonesia.
Metode lain yang dapat penulis berikan yaitu dengan mengoptimalisasikan penyebab rendahnya literasi. Faktor penyebab rendahnya literasi yang pertama adalah rendahnya integritas masyarakat, maka dengan menanamkan nilai-nilai integritas melalui pendidikan wajib di sekolah merupakan upaya yang cocok diterapkan. Faktor ekonomi menjadi penyebab rendahnya literasi yang kedua, ketidakmampuan menghadirkan buku dapat diatasi dengan kehadiran perpustakaan. Di perpustakaan kita bebas untuk membaca bahkan meminjam buku yang kita inginkan. Faktor yang ketiga yaitu teknologi yang canggih mengalahkan buku. Dengan memanfaatkan kecanggihan ponsel dapat menjadi sarana untuk meningkatkan literasi yaitu dengan menciptakan game literasi. Game saat ini sedang banyak digemari oleh kalangan millenial. Pada game literasi, nantinya akan ada gambar ilustrasi kemudian pemain diminta untuk memilih penjelasan yang tepat atas ilustrasi yang diberikan. Game literasi ini mewajibkan pemain untuk membaca agar bisa menjawab dengan benar akan gambar ilustrasi yang diberikan.
Kunci utama dalam meningkatkan literasi di Indonesia yaitu menumbuhkan minat masyarakat dengan memotivasinya. Peran mahasiswa berintegritas sangat diperlukan, karena jika bukan generasi muda salah satunya mahasiswa, siapa lagi. Dengan metode yang telah dijabarkan penulis diatas, diharapkan tingkat literasi di Indonesia bisa meningkat dan bisa bertahap menjadi negara maju. Peran generasi muda sangat diperlukan untuk merubah predikat Indonesia. Dengan diawali gelorakan literasi maka diharapkan terwujud negara maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H