Mohon tunggu...
putri al kheer
putri al kheer Mohon Tunggu... -

semuanya akan indah pada waktunya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Secret

5 Mei 2015   16:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:21 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cuaca pagi ini sangat cerah para burung camar berlarian kesana kemari tak tau arah begitupun keadaan hatiku yang membuatku bimbang harus berbuat apa
“al, mungkin ini saat-saat yang sangat aku harapkan tapi entah bagimu” akunya
Tepat dua bulan yang lalu ada seorang yang mulai menganggu hidupku semuanya berawal pada saat itu setelah aku mendapt juara satu lomba cipta puisi setelah saat itu aku mendapat secarik kertas diatas bangkuku
Dear alzena ……….
Rasa ini semakin lama semakin tak tertahan ingin sekali rasanya aku menceritakan semuanya pada mu tapi aku malu aku hanyalah ;elakai biasa yang tak sehebat ANDA

Pengagummu (a)
Begitulah isi secarik surat yang aku terima siapa dia ? apa maunya ? mengapa mengganguguku ?. setelah kejadian itu aku mencari-cari siapa pengagum yang berinisial “a” itu
Dua minggu berlalau aku mulai lupa dengan kejadian itu. Tapi ketika aku mulai lupa kajadian itu kajadian berikutnya menyusul. Pagi itu ketika aku berangkat aku menemukan sebuah buku berjudul “ Secret “, aku mengambilnya matu ku menyelidik keseluruh ruangan takada seorangpun hanya aku di situ. Kubuka buku itu kutemukan selembar kertas
Dear alzena…….
Maaf, mungkin kehadiranku sangat mengganguku dan kumohon rahasiakan hubungn diantara kita ( Secret )
Pengagummu (a)
Deg! Dia lagi apa maunya?, ah biarlah aku hanya tersenyum simpul
“ thaks” ucapku lirih entah untuk siapa aku mulai nyaman dengan keadaan ini. Setelah kejadian itu hamper setiap hari aku mendapat surat darinya aku merasa yah! Bias dibilang nyaman dan menghibur dia membuat semangat baru dalam hidupku dan perlahan akupun mulai mengaguminya. Semakin hari rasa ingin tahuku tettang siapa dirinya bertambah pesat hingga suatu ketika pagi itu aku sengaja berangkat lebih awal aku yakin dia sekarang berada di bangkuku
Krerkk…… kubuka perlahan ku dapati seorang tengah berada dibangkuku perlahan kudekati dia
“ ehm……..” getakku sepontan ia menoleh kebelakang
“ Andrean ? jadi kamu………?” ucapku terputus
Dan semenjak kejadian itu tak ada surat yang tergeletak di bangkuku dan semakin hari hubunganku dengan Andrean semakin dekat, aku bahagia tapi aku merasa ada yang kurang aku rindu dengan surat-surat itu
Xxxxxx

A big Secret ………………
Hubungan ku dengan Andrean sudah lebih dari teman tapi entah aku merasa ada yang berbeda darinya . dia tak selembut yang didalam suratnya hinggaaa suatu ketika aku menemukan surat itu tegeletak lagi di bangkuku
Dear alzena ……….
Lama aku tak pernah mengirim surat pada mu haruskuakui aku rindu pada mu ……….. tapi aku sangat marah pada mu, kenapa kamu lebih memilih Andrean daripada aku tapi semua kuserahkan pada mu
Maaf, mungkin aku menggangu mu ditengah kebahagian mu dengan Andrean dan maaf mungkin memang benar aku tak pantas untuk mu tapi izinkan aku mengungkapkan jati diri ku sebelum kamu benar-benar bahagia dangan Andrean
+ temui aku di taman, besok pagi jam 9 tapat. Jangan sampai telat dan menunggu
Pengagummu (a)

Deg……… surat itu langsung jatuh. Jadi selama ini bukan Andrean lalau siapa?
“temui aku di taman, besok pagi jam 9 tapat. Jangan sampai telat dan menunggu” kata-kata itu terngiang jelas ditelingaku besok akau harus tepat waktu
*******

Secret……….
Melangkah dengan langkah bimbangt tak menentu aku mencari tempat duduk. Baru sebentar aku duduk
“al……” sapanya dari belakang. Hatiku berkecamuk, sepontan aku menoleh
Jerukmacan, 16 november 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun