Mohon tunggu...
Putri Alisa
Putri Alisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Teknik Informatika yang tertarik dalam pengembangan perangkat lunak dan teknologi informasi. Saya terus berusaha mengasah keterampilan teknis dan pemahaman tentang berbagai konsep komputer untuk dapat berkontribusi dalam industri teknologi yang terus berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

kemanan siber pada pengguna e-wallet

7 Januari 2025   21:41 Diperbarui: 7 Januari 2025   21:41 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era digital ini, platform e-wallet telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Meskipun pemakaian e-wallet semakin meningkat, sebuah penelitian menunjukkan bahwa tantangan terkait keamanan transaksi dan kepercayaan pengguna tetap mengkristal menjadi isu yang perlu perhatian serius. Berikut adalah rangkuman penting dari penelitian tersebut:

1. Pertumbuhan E-Wallet di Indonesia

Indonesia mengalami lonjakan adopsi e-wallet yang signifikan, berkat kemajuan teknologi, perubahan perilaku konsumen, dan dukungan dari pemerintah. Masyarakat semakin beralih dari transaksi tunai ke metode digital yang memudahkan pembayaran tanpa menggunakan uang fisik. Namun, pertumbuhan ini juga menghadirkan tantangan baru berupa risiko keamanan siber yang harus diwaspadai.

Implikasi: Peningkatan penggunaan e-wallet menandakan kesiapan masyarakat untuk beradaptasi dengan teknologi finansial. Oleh karena itu, penyedia layanan perlu meningkatkan fokus pada penguatan sistem keamanan mereka

2. Keamanan Transaksi: Tantangan Utama 

Keamanan transaksi di e-wallet menjadi isu yang sangat mendesak. Berbagai risiko seperti kebocoran data pribadi, penyalahgunaan informasi, dan potensi kehilangan dana akibat serangan siber menjadi perhatian utama. Selain itu, banyak pengguna yang masih minim pemahaman tentang cara melindungi data mereka saat menggunakan e-wallet. 

Implikasi: Untuk membangun kepercayaan pengguna, penyedia layanan harus memperkuat perlindungan data, seperti menerapkan enkripsi yang canggih dan autentikasi berlapis. 

3. Faktor Budaya

Meski e-wallet semakin populer, budaya transaksi tunai masih mengakar kuat di Indonesia. Banyak orang ragu beralih ke e-wallet karena kurang percaya pada keamanan digital dan merasa nyaman dengan metode pembayaran tradisional. 

Implikasi: Peningkatan literasi digital yang relevan dengan budaya lokal sangat penting untuk mendorong adopsi e-wallet. Penyedia layanan perlu merancang pendekatan edukasi yang sesuai dengan konteks budaya masyarakat. 

4. Faktor Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun