Mohon tunggu...
PUTRI AIDA YASMIN
PUTRI AIDA YASMIN Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiwa Universitas Airlangga Jurusan D4 Radiologi

Hobi saya lihat lampu-lampu kota pada saat malam hari dari dataran tinggi, nonton film/drama, travelling, dan makan. Kepribadian saya yaitu sukanya apa-apa sendiri, lebih independent woman. Topik konten favorit saya tergantung bagaimana mood saya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

MRI Breast pada Kanker Payudara

8 Desember 2023   15:15 Diperbarui: 8 Desember 2023   15:53 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Figure 2. Sumber (https://www.derryimaging.com/wp-content/uploads/sites/2/2020/08/BRO_8465-2048x1698.jpg)

Figure 1. Contoh Hasil MRI Payudara dengan Ductal Carcinoma (Mann et al, 2019)

Kanker payudara, yang menempati posisi sebagai salah satu jenis kanker terbanyak di dunia, terus menjadi ancaman mematikan bagi wanita, dengan data WHO tahun 2018 yang mencatat 1,38 juta kasus baru dan 458.000 kematian setiap tahun. 

Di Indonesia, situasi ini semakin serius dengan angka kematian yang mencapai 21,5 per 100.000 wanita, dan mayoritas kasus terdeteksi pada stadium lanjut. Dalam upaya meningkatkan peluang kesembuhan, pentingnya diagnosis dini tidak dapat diabaikan. Mamografi, ultrasonografi, dan MRI adalah beberapa metode pencitraan yang digunakan untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini. Meskipun mamografi masih menjadi metode standar, tetapi MRI Breast dengan peningkatan kontras dinamis berbasis Gadolinium telah menunjukkan sensitivitas yang lebih tinggi, menjadikannya pilihan skrining tambahan yang berharga bagi wanita dengan risiko tinggi.

Namun, penggunaan MRI Breast masih terbatas, terutama karena biaya yang tinggi dan ketersediaan yang terbatas di beberapa fasilitas kesehatan. Kita dihadapkan pada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran dan akses terhadap skrining kanker payudara, serta mengintegrasikan teknologi canggih seperti MRI dalam protokol kesehatan nasional. Keselamatan dan kesehatan wanita Indonesia bergantung pada kemampuan kita untuk mengatasi hambatan ini dan memastikan bahwa setiap wanita memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan skrining yang efektif. MRI Breast, dengan sensitivitasnya yang tinggi, memainkan peran krusial dalam mendeteksi kanker payudara pada tahap awal, terutama pada wanita dengan risiko tinggi.

Selain itu, upaya edukasi masyarakat harus ditingkatkan untuk menekankan pentingnya deteksi dini dan pemahaman tentang faktor risiko kanker payudara. Kampanye kesadaran dapat membantu mengurangi stigma dan kesalahpahaman yang sering menghambat wanita dalam melakukan skrining dan pengobatan. Dengan demikian, integrasi MRI dalam skrining kanker payudara tidak hanya akan meningkatkan tingkat deteksi dini tetapi juga dapat berkontribusi pada penurunan angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia.

Persiapan Penting Sebelum Melakukan MRI Breast

Sebelum menjalani MRI Breast, pasien harus mempersiapkan diri dengan serangkaian langkah penting untuk memastikan hasil yang akurat. Persiapan ini meliputi pemeriksaan ureum-creatinin, perhitungan siklus menstruasi, pengisian informed consent, penggantian pakaian, dan penandaan area yang dicurigai dengan marker. Selain itu, pemasangan IV catheter diperlukan sebelum pemeriksaan.

Dari sisi teknis, persiapan alat dan bahan juga tak kalah penting. Ini termasuk pengisian media kontras dan saline flush pada syringe yang sesuai, pengaturan flow rate, pemasangan Breast coil, dan persiapan peralatan tambahan jika diperlukan untuk prosedur intervensi. Injektor otomatis, earplugs atau headphone, serta bantal atau busa untuk immobilisasi juga harus disiapkan untuk kenyamanan dan keamanan pasien selama pemeriksaan.

Panduan Protokol MRI Breast untuk Deteksi Kanker Payudara

Dalam prosedur MRI Breast, pasien harus berbaring telungkup dengan posisi yang nyaman di atas Breast coil yang terletak di tengah meja MRI. Penting untuk memastikan bahwa coil sejajar dengan puting payudara menggunakan lampu laser atau touch sensor. Pasien akan diinstruksikan untuk tetap diam selama pemeriksaan dan diberikan buzzer sebagai alat komunikasi jika diperlukan.

Protokol pemeriksaan MRI Breast melibatkan tiga teknik akuisisi utama. Yang pertama, T2-weighted Imaging, penting untuk visualisasi kista, kelenjar getah bening, dan lesi jinak, serta struktur lain dengan kandungan air yang tinggi. Gambar T2-weighted membantu membedakan antara lesi jinak dan malignan, meskipun ada pengecualian yang harus diperhatikan. Kemudian Multiphase T1-weighted Imaging, digunakan untuk menilai penyerapan kontras dan profil kinetik lesi. Gambar T1-weighted meningkatkan sinyal jaringan lemak dan menekan sinyal air, yang sangat berguna dalam analisis dan diagnosis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun