Saya terlahir dari daerah provinsi yang terkenal dengan kesenian tradisionalnya yaitu "Debus" tepatnya di Provinsi Banten, Kabupaten Pandeglang. Tepat pada tanggal 14 Desember 2003, saya dilahirkan dari rahim perempuan yang bernama Nita Rosita yang biasa saya sebut dengan panggilan "mamah" dan beliau adalah istri dari alm. Supriyatna sebagaimana beliau pun adalah ayah saya yang telah meninggal sejak tahun 2018 silam. Terlahir sebagai anak perempuan pertama dari 3 bersaudara, yang mana memiliki satu adik laki-laki bernama Faeyza Aufa Nugraha dan seorang adik perempuan bernama Brylea Arzetty Salma, dimana keduanya saat ini sedang menempuh pendidikan di bangku SMP dan SD.
Saat ini saya berumur 19 tahun 9 bulan yang artinya sebentar lagi saya akan menginjak umur kepala dua, ini merupakan titik dimana saya akan mulai bertemu dan menghadapi kehidupan yang sesungguhnya serta umur dimana seseorang harus mulai produktif dalam berpikir dan bertindak agar nantinya dapat berguna bagi orang lain. Memiliki cita-cita menjadi seorang dokter salah satu perwujudan bentuk impian saya agar dapat bermanfaat bagi orang-orang sekitar dan merupakan impian saya sejak kecil, lebih tepatnya impian tersebut muncul ketika saya duduk dibangku SD.
Saya mengawali TK hingga SD disatu tempat yayasan yang sama, yaitu TKIT Widya Cendekia dan SDIT Widya Cendekia. Sejak SD saya dikenal sebagai murid yang pintar dikarenakan saya selalu mendapat juara pertama pada saat pembagian rapor kenaikan kelas. Tidak hanya itu, saat duduk dibangku SD pun saya aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti Marching Band Junior hingga memenangkan beberapa perlombaan hingga tingkat provinsi. Saya pun mengakhiri pendidikan SD dengan sangat baik.
Memasuki pendidikan selanjutnya, tepatnya saya duduk dibangku MTS. Saya bersekolah di MTs Negeri 1 Kota Serang, yang mana sekolah tersebut satu daerah dengan domisili saya berada. Sejak di MTS saya aktif ikut berorganisasi menjadi wakil sekretaris Majelis Perwakilan Kelas atau biasa disingkat MPK. Saya pun melanjutkan keahlian yang saya miliki serta meningkatkan skill saya dalam ekstrakurikuler Marching Band, tetapi dengan tingkatan yang berbeda. Dalam tahun pertama saya mengikuti ekstrakurikuler Drum Band di MTS, tim kami telah memenangkan kejuaraan ditingkat nasional. Tidak hanya itu, saya pun ikut aktif dalam ekstrakurikuler PASKIBRA dengan berbagai macam perlombaan yang telah saya ikuti. Walaupun saya mengikuti banyak kegiatan non-akademik bukan berarti saya meninggalkan kewajiban saya sebagai seorang murid. Hal ini dapat dibuktikan dengan prestasi saya selama kenaikan kelas yang selalu meraih juara satu umum diangkatan saya.
Ditingkat pendidikan selanjutnya, yaitu di dunia SMA, saya lebih fokus kedalam dunia akademik. Saya mengikuti berbagai les sebagai penunjang tambahan saya saat belajar dikelas karena sebagaimana yang saya hadapi, materi pembelajaran di SMA sangatlah sulit dibandingkan sebelumnya yaitu pada saat masa SMP/MTS. Walaupun demikian, saya tetap mengikuti salah satu organisasi di SMA, saya memilih organisasi PASKIBRA lagi untuk kedua kalinya. Di tahun pertama saya aktif menjadi anggota dan di tahun berikutnya saya menjabat sebagai sekretaris di organisasi PASKIBRA.
Saya menyelesaikan pendidikan SMA dengan sangat baik pada tahun 2022 kemarin. Di semester akhir, tepatnya semester 6, saya mendapat kesempatan masuk menjadi siswa eligible untuk mengikuti pendaftaran masuk PTN melalui jalur rapor dan prestasi. Akan tetapi, memang belum rezekinya saya mendapat kesempatan tersebut. Saya pun gagal masuk melalui jalur tersebut dengan jurusan pilihan yang amat saya dambakan sedari kecil, yaitu kedokteran. Akhirnya saya pun mencoba lagi di berbagai jalur yang tersedia. Pilihan saya kemarin hanya terpaku kepada dua jurusan, yaitu kedokteran dan farmasi. Â
Di jalur selanjutnya, saya mengikuti ujian tertulis berbasis komputer untuk mendaftar di PTN dengan pilihan pertama saya yaitu kedokteran di UNILA dan pilihan kedua farmasi di ITERA. Hasil ujian pun keluar, dan alhamdulillah saya pun lolos di pilihan kedua. Tetapi, orang tua saya tidak merestui untuk mengambil pilihan kedua tersebut dan akhirnya saya menuruti perkataan orang tua dan memutuskan untuk Gap Year.
Selama Gap Year saya memiliki banyak pengalaman yang berharga. Dimulai ketika saya pergi untuk mengikuti kursus bahasa inggris selama satu bulan di kampung inggris, tepatnya berada di daerah Kediri, Jawa Timur. Disana saya mendapat wawasan baru, teman-teman baru dari berbagai macam daerah serta relasi yang sangat luas. Setelah menyelesaikan kursus tersebut, saya mendapat tawaran magang bekerja di perusahaan konstruksi PT. Karaya Jaya Konsultan dan berkesempatan bekerja selama sembilan bulan dari Oktober 2022 hingga Juni 2023.
Setelah menyelesaikan magang, saya pun kembali fokus untuk persiapan tes seleksi masuk PTN. Berbagai jalur saya ikuti, mulai dari jalur SNBT, jalur mandiri berbagai PTN seperti UI, ITB, UNDIP, ITS, UNJ, UPNVJ serta yang terakhir ialah jalur SMMPTN - Barat yang mana jalur tersebut merupakan jalur terakhir yang menerima saya untuk mendapatkan Universitas.
Pada jalur SMMPTN - Barat tersebut saya memilih UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pilihan saya di pilihan pertama dan kedua. Tepatnya di pilihan pertama saya memilih jurusan psikologi dan pilihan kedua mengambil jurusan kimia. Rezeki saya pun jatuh berada di pilihan kedua, yang mana sekarang ini akhirnya saya menjadi mahasiswa jurusan kimia di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam hal lain pun saya memiliki ketertarikan sendiri terhadap dunia fashion serta dunia travelling. Tidak heran jika saya memang memiliki hobi berbelanja pakaian dengan model trend terkini dan juga memiliki hobi jalan-jalan untuk mengeksplorasi daerah-daerah yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya.
