Mohon tunggu...
Putri Aditya
Putri Aditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bersyukur, berbagi dan berbahagia

Mahasiswa Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan https://myblognew2233.blogspot.com/?m=1 Bismillah Pendidikan, sosial, Anak-anak.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Me Time yang Salah

18 Maret 2021   23:52 Diperbarui: 18 Maret 2021   23:57 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: quotesgram.com

Seperti sudah kita tahu Me time adalah waktu untuk sendiri, tidak mau diganggu dan lebih mengenal diri sendiri. Hal ini mungkin kadang terdengar sepela padahal sebenarnya sangat penting.

Me time adalah waktu untuk kita lebih menikmati waktu dengan diri sendiri, waktu untuk kita lebih tenang. Setelahnyapun kita akan lebih fresh dan siap melakukan aktivitas selanjutnya dengan lebih semangat. Me time terbukti tak hanya sebagai jeda menenangkan diri tapi mampu meningkatkan semangat, mengenal diri, mendengarkan diri dan tau apa yang benar-benar kita inginkan.

Selain itu me time juga bermanfaat menjaga kesehatan mental, karena fikiran menjadi lebih segar dan kitapun lebih fokus serta  emosi jadi lebih terkontrol sehingga hal ini mampu memperbaiki hubungan kita dengan orang lain. Begitu pentingnya me time maka setiap orang harus meluangkan waktu untuk itu. Saat ini sering sekali kita dengar ataupun baca di sebuah story WA ataupun instagram yang di selipi kata me time.

Namun ada banyak yang keliru mengartikan me time. Dalam pelaksanaanya kita sebenarnya bukan sekedar me time tapi lebih itu. Kita seolah menjadikan me time sebagai alasan untuk menyendiri dan menikmati hiburan seperti menonton film, mendengarkan musik dan yang lainnya. Akibatnya me time kita lebih dari 30 menit bahkan berjam-jam.

Alhasil banyak pekerjaan yang tidak terselesaikan karena tertutupi dengan me time kita. Me time yang berlebihan itulah yang salah. Me time sewajarnya bisa 15 menit-30 menit. Sedangkan yang biasa kita lakukan lebih dari itu. Sebenarnya kita bukan me time tapi mengganti kata malas alias "mager". Kita bersembunyi dalam kata me time seolah memanjakan diri padahal sebemarnya sedang menuruti diri bermalas-malasan.

Kita bisa tetap produktif dengan berbagai kegiatan dirumah yang bisa kita lakukan. Cukupkan me time dan maksimalkan karya. Proudukif tidak hanya sendiri tapi juga untuk orang lain.s. Dan parahnya kita sering mengganggap ini biasa dan menikmatinya. Kita berfikir bahwa ini adalah sebagai refreshing diri dari aktivitas yang telah kita lakukan. Dalam pikiran kita selalu "ah nggak papa istirahat dulu 5 menit aja," eh kemudian nambah (mengaku saja). Kita sering sekali seperti itu, begitupun saya, sehari bahkan bisa berkali-kali.

Kurangnya aktivitas memang menyebabkan kita menjadi malas. Kemudian kita menyalahgunakan me time sebagai alasan padahal sebenarnya kita sedang malas atau menunda suatu pekerjaan. Untuk itu sekarang kita harus belajar bagaimana me time yang baik dan cukup. Sesuai yang kita butuhkan dan sesuai apa yang kita suka. Jangan berlebihan ya.

Nah agar tidak salah dalam me time dan proses mengenali diri. Kita juga harus bisa mengatasi rasa malas yang bisa jadiin kita terlena di zona nyaman dan mengkambinghitamkan me time ini nih.

berikut  tips untuk menghilangkan rasa malas.

1. Olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun