Mohon tunggu...
Putri Adi Setyaningrum
Putri Adi Setyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi / Universitas Nasional

Really like new things

Selanjutnya

Tutup

Film

Review KKN di Desa Penari, Ajak Hormati Budaya Setempat Lewat Film

12 Juli 2022   22:44 Diperbarui: 13 Juli 2022   12:44 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Thread ini menjadi historis karena terdapat pesan yang terkandung tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang. Selepas dari rentetan tanggapan masyarakat di twitter, beberapa Youtuber menjadikan KKN di Desa Penari ini menjadi konten dan menganalisanya bahwa memang benar cerita nyata atau khayalan belaka.

Tak hanya dalam media sosial, KKN di Desa Penari juga telah dituangkan ke dalam bentuk buku novel yang diterbitkan oleh penerbit Bukune pada 16 September 2019 silam. Yang kemudian dijadikan film yang disutradarai oleh Awi Suryadi yang menjadi film fenomenal di Indonesia kurun waktu sebulan yakni April-Mei tahun 2022.

Penayangan film yang dua kali ditunda ini menuai perbedaan tanggapan di tengah masyarakat. Mulai dari perkataan mengenai hanya akal-akalan strategi marketing, hingga komentar pedas lainnya. Satu sisi berlainan, masyarakat yang ingin menonton film tersebut rela antri membeli tiket atau booking tiket online untuk menyaksikannya.

Pemilik akun @sugmadiig memberi rating 6/10. Komentarnya berisikan jika storynya mudah dipahami, untuk rata-rata cerita sama seperti yang ditulis SimpleMan. Hanya disayangkan saja untuk penayangan terlalu lama delaynya, sehingga rasa hype nya udah ilang. Sehingga ketika sedang menonton seperti  ada yang kurang dan juga hantu serta jumpscarenya dirasa kurang menurutnya.

Berbeda dengan akun @marzukianwarr yang cukup menilai rendah yakni 4,5/10. Komentarnya  untuk film KKN Di Desa Penari, menurutnya tidak dijelaskan apa proker KKN nya sehingga kurang jelas dalam segi alurnya.

Pengguna @madindanidien, menilai 7.8/10. Menurutnya, penantian filmnya lama namun tidak memenuhi ekspektasi. Meski cast sudah bagus sekali, namun cerita terlalu kaku dengan thread yang heboh kemarin tanpa menambah improvisasi. Sehingga sedikit monoton karena dinilai lebih ke drama daripada film horror.

Dibalik hal itu, terdapat alasan mengapa penundaan film KKN di Desa Penari dilakukan. Faktanya, film ini dijadwalkan tayang 2 tahun lalu, yaitu 2019 tapi di tunda berkali-kali dari mulai tahun baru 2020. Salah satu sebabnya adalah penutupan bioskop, akibat pandemic Covid-19. Dan saat sudah ingin penayangan, kembali tertunda karena, tengah bertambah varian baru Covid-19, yakni Omicron, Yang akhirnya resmi tayang di bioskop pada 30 April 2022.

Video trailer yang ditampilkanpun mencekam, dimana ada ular di sosok penari dengan pakaian jawa yang mengelilinginya. Dalam Poster KKN di Desa Penari, penari membelakangi yang membuat pertanyaan di khalayak, dan rasa penasaran. Siapakah sosok dibalik penari itu.

Tak hanya sampai disitu, terdapat dua versi dalam film KKN di Desa Penari ini, yaitu Cut untuk usia dibawah 17 tahun dan Uncut untuk 17 tahun keatas. Pemilihan Cut dan Uncut ini disesuaikan dengan ranah pasar bioskop di Indonesia agar dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Memuat laman IMDb, film KKN di Desa Penari mendapatkan rating sebanyak 6,3/10 dari 143 reviewer. Yang berarti masyarakat dapat menerima secara positif film ini dan masih bisa dikategorikan diatas rata-rata karena rating film lebih dari 5/10. Dan sebagian ulasan yang diberikan berisi apresiasi.

Pandangan penulis, alur dalam film KKN di Desa Penari sendiri, mudah dipahami. Namun dalam scene sesosok makhluk halus atau genderuwo saat diberi ayam cemani sedikit kurang horor dan tak dijelaskan rinci alurnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun