Mohon tunggu...
Putri Adi Setyaningrum
Putri Adi Setyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi / Universitas Nasional

Really like new things

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memanifestasikan Transformasi Atmosfir Berkeadilan

21 Juni 2022   21:28 Diperbarui: 23 Juni 2022   16:22 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Perubahan cuaca terlihat kurang baik karena bukti yang sudah valid, semakin benar. Kerusakan akibat perubahan iklim semakin meningkat seiring dengan panasnya cuaca dunia. Berangkat pada tahun 1880, intesitas suhu global bumi telah bertambah 0,8 derajat celcius, penilaian terbaru oleh Panel on Climate Change tentang Perubahan Iklim. Samar tidak terlihat  namun suhu rata-rata global bumi terlihat setimbang rentang zaman geologis Holosen, sepanjang 12.000 tahun terakhir sejak akhir Zaman Es terakhir, era kemajuan insan telah dibentuk dan agraria, dusun dan metropolitan usai diciptakan.

Kesamarataan, Kecermatan, kuasa, dan norma gambaran luas adalah usulan hakiki, luas dan mengakar yang harus menuntun watak dan cara hidup kita baik secara pribadi maupun kolektif. Melainkan sering diterapkan dalam posisi spesifik atau biasanya di mana pilahan dan ketetapan harus dibuat. Konfrontasi perubahan iklim adalah pengelolaan potensi risiko besar terhadap kehidupan dan penghidupan insan sewaktu kurun waktu kelak dan seterusnya, tentatif pada saat yang sama mengatasi kesukaran yang tertanam, dalam semua dimensinya, dalam dua atau tiga dasawarsa mendatang. Ini adalah tantangan yang menentukan kala ini. Jika kita gagal mengelola perubahan iklim, kita akan menciptakan lingkungan yang sangat tidak bersahabat sehingga kehidupan dan mata pencaharian akan hancur. Jika kita mencoba mengelola perubahan iklim dengan cara yang menciptakan hambatan untuk mengatasi kemiskinan, kita tidak akan membentuk union yang kita butuhkan untuk mengelola perubahan iklim.

Nantinya bersua perubahan besar pada gurun, garis pantai, sungai, dan pola curah hujan. Alam akan memberi gambaran ulang, secara mendasar mempengaruhi tumpuan mengapa kita tinggal di tempat kita memenuinya. Dislokasi dan kerusakan pada kehidupan dan mata pencaharian dari perubahan iklim yang begitu cepat dan besar akan sangat besar dengan ratusan juta, mungkin miliaran harus bermigrasi yang mengakibatkan kemungkinan konflik yang meluas dan hilangnya nyawa.

Jika kita menginginkan peluang yang masuk akal, katakanlah 50-50, untuk menghindari pemanasan global lebih dari 2 derajat celcius, kita perlu mengurangi emisi tahunan gas rumah kaca dari sekitar 50 miliar ton setara karbon dioksida saat ini menjadi kurang dari 35 miliar. ton pada tahun 2030, kurang dari 20 miliar ton pada tahun 2050, dan sekitar nol pada akhir abad ini. Kita dapat melakukan sedikit kurang dari yang dibutuhkan untuk jalan seperti itu selama 15 atau 20 tahun ke depan, tetapi ini berarti bertindak lebih kuat setelahnya, dan sebaliknya. Ini adalah total emisi selama bertahun-tahun yang penting dan dengan demikian, dengan ruang lingkup terbatas untuk turun di bawah nol bersih, ada perbedaan terbatas antara jalur emisi yang layak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kita dapat mengeluarkan 40 miliar ton setara karbon dioksida pada tahun 2030, tetapi itu akan membutuhkan tindakan yang sangat kuat setelahnya, bahkan mungkin 'emisi negatif bersih', untuk memiliki peluang yang masuk akal untuk menghindari pemanasan global lebih dari 2 derajat celcius.

Masa ini kita tahu terdapat teknologi, gatra metropolis, pola energi dan penggarapan tanah dan rimba yang dapat membuat penyusutan risiko iklim yang kuat, dan standar hidup  yang jauh lebih baik secara umum, bersama dengan pengurangan kemiskinan yang revolusioner. Paling tidak ada tiga perbedaan mendasar dalam arestasi perniagaan dan penggolongan kita dari    Rio Earth Summit tahun 1992, dan bahkan Sidang ke-15 Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim di Kopenhagen tahun 2009.

Terutama, menggunakan bahasa pembagian beban dan biaya tambahan dan sebagian besar mewujudkan gagasan bahwa ada kompetisi atau laga antara progres dan tanggungan iklim. Tetapi melahirkan mereka sebagai konflik berarti salah memahami pembangunan dan peluang dari modifikasi rendah karbon.

Rangkap, kita memiliki penjelasan yang lebih mendalam tentang bahaya pengunduran. Perekonomian dunia sedang bertransformasi, dan dua dasawarsa mendatang akan menjadi sangat penting dalam upaya kita mengusahakan perubahan mendasar struktural yang mendalam. Investasi jangka panjang sedang dilakukan dalam progres kota dan pola energi. Jumlah orang yang tinggal di kota kita akan tumbuh dari 3,5 miliar saat ini menjadi sekitar 6,5 miliar pada 2030. Jika dalam periode ini kita mengunci pola padat, polusi, karbon tinggi di masa lalu, kita tidak akan dapat bertahan dalam batas pemanasan global tidak lebih dari 2 derajat celcius, di luar itu para ilmuwan menganggap risikonya sebagai terlalu berbahaya. Perubahan struktural yang berkelanjutan dalam ekonomi global, manajemen kota dan sistem energi yang tidak memadai meningkatkan bahaya keterlambatan.

Kurangnya infrastruktur adalah salah satu gangguan yang paling luas untuk pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan. Infrastruktur yang baik melepaskan dan menghilangkan hambatan terhadap pertumbuhan dan inklusi, dan mendorong perbaikan dalam pendidikan dan kesehatan. Infrastruktur yang buruk membunuh orang dan meninggalkan beban ekonomi yang tidak berkelanjutan untuk masa depan. Berinvestasi dalam infrastruktur dapat meningkatkan permintaan, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan pertumbuhan jangka panjang.

Maknanya, mengungkapkan infrastruktur yang baik memerlukan perbuatan baik dalam program maupun finansial. Ini akan memerlukan strategi yang jelas, tak berubah dan tahan atau berjangka panjang untuk mengurangi risiko dan menyoorng iklim investasi yang memberikan peluang ini.

Sumber :

Keman S. 2004. Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.1 No.1 : 30-43.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun