Mohon tunggu...
KKN UIN Walisongo
KKN UIN Walisongo Mohon Tunggu... Lainnya - UIN WALISONGO SEMARANG

KKN UIN Walisongo Posko 12 Pongangan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi 'Ruang Hati': Mahasiswa KKN MB Posko 12 UIN Walisongo Semarang Bentuk Karakter Anak Melalui Komunikasi Efektif dengan Orang Tua

13 Agustus 2024   10:51 Diperbarui: 13 Agustus 2024   11:02 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pongangan, 02 Agustus 2024 -- Kebutuhan akan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak semakin krusial dalam dunia yang terus berkembang pesat ini. Untuk menjawab tantangan ini, mahasiswa KKN MB UIN Walisongo Semarang Posko 12 menyelenggarakan sosialisasi tentang pentingnya komunikasi yang efektif antara ibu dan anak pada tanggal 2 Agustus 2024 dengan nama acara Ruang Hati yang bertemakan "Bridging Hearts: Membangun Komunikasi Yang Efektif Antara Orang Tua Dan Anak". Acara ini berlangsung di Balai RW 05 Desa Pongangan yang dihadiri oleh para ibu dan anak-anak mereka.

Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran orang tua mengenai pentingnya komunikasi yang baik dalam membentuk karakter anak sehingga mencegah anak terjerumus dalam pergaulan yang salah. Melalui sosialisasi ini, para orang tua diberikan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam berkomunikasi, yang diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Acara dibuka dengan sambutan dari koordinator desa dan koordinator acara KKN Posko 12, Dimas Wahyu dan Fitriya yang menekankan bahwa komunikasi yang baik antara orang tua dan anak adalah fondasi penting dalam perkembangan karakter anak. "Seringkali, salah satu penyebab utama dari pergaulan yang salah pada anak adalah kurangnya komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak. Melalui komunikasi yang baik, orang tua dapat memberikan bimbingan dan arahan yang tepat, serta memahami kebutuhan dan perasaan anak. Ketika anak merasa nyaman di lingkungan keluarga maka tidak akan mencari kenyaman diluar yang belum tentu bagus."

Dalam sosialisasi ini, narasumber menjelaskan berbagai teknik komunikasi yang dapat digunakan oleh para orang tua untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan anak-anak mereka. Salah satu topik utama yang dibahas adalah pentingnya mendengarkan secara aktif. Orang tua diajarkan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian ketika anak-anak mereka berbicara, tanpa menghakimi atau memotong pembicaraan. Hal ini bertujuan agar anak merasa dihargai dan didengar, sehingga lebih terbuka dalam berbagi perasaan dan pengalaman mereka.

Selain itu, narasumber juga menekankan pentingnya penggunaan intonasi yang tepat dalam berkomunikasi. Intonasi yang lembut dan penuh kasih sayang dapat menciptakan suasana yang lebih nyaman dan menenangkan bagi anak. Di sisi lain, intonasi yang keras atau kasar dapat menimbulkan rasa takut dan enggan pada anak, yang akhirnya dapat merusak komunikasi antara orang tua dan anak.

Bahasa tubuh juga menjadi perhatian utama dalam sosialisasi ini. Para ibu diajarkan untuk menggunakan bahasa tubuh yang positif, seperti kontak mata yang hangat, senyuman, dan gerakan tubuh yang terbuka, untuk memperkuat pesan verbal yang mereka sampaikan. Dengan demikian, anak akan merasa lebih diterima dan dicintai, yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan diri dan membentuk karakter yang positif.

Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktik di mana para masing masing ibu dan anak diberi kesempatan untuk menuliskan apa yang di suka, apa yang tidak disuka, perasaan selama ini, dan harapan. Setelah menuliskan hal tersebut kedua ibu dan anak diharapkan untuk mengutarakan hal hal tersebut sehingga akan menciptakan komunikasi yang efektif antara ibu dan anak.

Selanjutnya masuk kedalam sesi haru dimana narasumber memberikan narasi disertai dengan instrumen yang mendukung suasana. Banyak dari peserta yang menangis karena suasanya yang emosional. Acara ditutup dengan pembagian merchandise berupa gantungan kunci denganan masing masing cap jempol ibu dan anak.

Dengan diadakannya sosialisasi ini, mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 12 berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam membentuk karakter anak-anak di Desa Pongangan, serta membantu para orang tua untuk mencegah anak-anak mereka terjerumus dalam pergaulan yang salah. Semoga ke depannya, para orang tua semakin memahami pentingnya komunikasi yang baik dan terus berupaya membangun hubungan yang harmonis dengan anak-anak mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun