Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 25 sukses menggelar sosialisasi mengenai stunting dengan mengusung tema "Cegah Stunting Pada Anak". Kegiatan sosialisasi berlokasi di kediaman Dukuh setempat yaitu di Padukuhan Munggur, selain itu kegiatan ini juga dilaksanakan dengan berkolaborasi bersama para ahli dari PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa) pada hari Selasa (08/08/2023).Â
Sosialisasi kepada masyarakat mengenai stunting ini dilakukan dengan harapan masyarakat menjadi lebih peka tentang apa itu stunting, penyebabnya, dan dampak negatifnya pada pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Dengan pemahaman yang lebih baik, orang tua dan masyarakat akan lebih mungkin dapat mengambil tindakan pencegahan. Kemudian kegiatan sosialisasi ini juga merupakan salah satu agenda program kerja dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 25.
Pada awal kegiatan sosialisasi ketua kelompok 25 KKN UMBY menyampaikan harapannya mengenai diselenggarakannya kegiatan ini.
"Harapan kami dengan diadakannya kegiatan sosialisasi stunting kepada ibu-ibu disini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat serta dampak positif untuk kedepannya" ungkap Didik Ikhsanudin.
Setelah pemberian sambutan oleh ketua kelompok 25, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Siti Handayani selaku ketua PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa). Materi yang disampaikan terkait stunting ini meliputi uraian mengenai stunting yang merupakan gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk. Selain itu Siti Handayani juga memaparkan bahwa penyebab terjadinya stunting pada anak dapat disebabkan oleh praktik pemberian kolostrum dan ASI eksklusif yang salah.Â
"Ibu-ibu harus peduli bahwa pemberian ASI ekslusif itu perlu dilakukan dengan cara yang benar, karena jika salah dapat berakibat fatal yaitu salah satunya bisa menyebabkan stunting pada anak karena anak tidak mendapat nutrisi yang cukup" jelas Siti Handayani.
Dalam acara ini juga terdapat sesi tanya jawab antara pemateri dengan audience yang hadir.
"Bagaimana dengan anak yang memiliki tumbuh kembang tidak signifikan setiap dilakukan pengecekkan misalnya tinggi tapi bertambahnya sedikit itu apakah dapat dikatakan stunting?" ujar salah satu audience.
Dari pertanyaan tersebut Siti Handayani mengungkapkan "Stunting atau tidaknya pada anak itu tidak bisa jika hanya diukur dari pertumbuhan tinggi badan, karena pertumbuhan tinggi badan dapat dipengaruhi juga oleh gen orangtua. Maka dari itu ibu-ibu perlu rajin untuk memeriksa kesehatan dan pertumbuhan anak karena stunting atau tidaknya anak yang dapat mendiagnosis adalah pihak kesehatan".