Mohon tunggu...
Putri Uly
Putri Uly Mohon Tunggu... -

I'm simple and fun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbandingan Otak Indonesia dengan Otak Yahudi

20 Februari 2010   03:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:50 1934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di Indonesiatentu saja kita tahu bahwa pendidikan sangat lah penting bagi kemajuan generasi kita, namun kita tahu bahwa kita begitu jauh tertinggal dengan, Negara -Negara yang sudah begitu maju dan meninggalkan kita jauh dengan tekhnologi serta temuan- temuan mereka yang terbilangsudahbanyak tersebar di seluruh dunia. Sebut saja seperti NegaraJepang, Amerika , Singapore dan tentu saja Israel termasuk didalamnya. Melihat itu semua membuat rasa penasaran saya untuk mengetahuirahasia dibalik suksess mereka dalam memajukan kecerdasan otak anak anak mereka dalam bidang pendidikan. Setelah itu saya banyak membaca dari berbagai sumber buku - buku dan Internet dan saya menemukan sesuatu yang patut kita contoh.

Saya membaca Artikel dari Dr. Stephen Carr Leon DASRI dimana Artikelnya itu dia begitu banyak membahas bagaimana bisa Orang – Orang Yahudi bisa lebih Pintar di bandingkan dengan Negara -negaralain. Dan saya membaca Tesis yangia tulisdari awal pengamatannya , dia awali dengan meneliti,

1.Persiapan Awal Melahirkan,Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.
Dan Hal lain yang perlu kita perhatikan adalah cara makan. S ejak awal mengandung Ibu hamil sangat suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

2. Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan di Universitas Israel , penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.

3.Dalam setiap kegiatan anak –anak yahudi, ternyata mereka sering di sibukan dengan berbagai kegiatan yang positif seperti : bermain music piano dan biola,Ini adalah suatu kewajiban.
Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.
Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

4.Pintar menguasai Bahasa , tahukah anda ternyata anak – anak Yahudi Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan saya“Perbandingan dengan anak anak di Negara – negaralain dan diIndonesia, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

5.Selanjutnya saya melihat dari hasil TesisDr. Stephen Carr Leon DASRI , ternyata dia juga mengamatitentang sekolah tinggi(menengah).Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yang di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!

Setelah membaca itu semua saya melihat begitu banyak yang perlu kita contoh dari mereka. Tidak perlu untuk mendidik anak kita sebegitu kerasnya, yang kita perlukan hanyalah mengajarkan mereka apa yang menurut kita baik, dan tentu saja meluangkan waktu kepada mereka untuk mendengarkan keluh - kesah atau hal hal yang ingin dia bagi dengan kita, serta diajarkan pula sifat kemandirian, sebab walaupun ia terbilang pintar dan membanggakan namun untuk mengurus diri sendiri atau dari hal yang terkecil dia tidak dapat melakukannya makaperlukita sadari,sifat manjanya ini akan terbawa sampai dia dewasa tentu kita tidak maukan,melihat anak kita yang sudah tumbuh dewasa, namun tidak bisa berdiri sendiri dan mandiri. Dan untuk itu marilah kita membuat perbandingan ini menjadi pacuan dan tantangan kita untuk mendidikgenerasibangsa kita ini menjadiyang terbaik bagi Dirinya, Keluarga dan Bangsanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun