Mohon tunggu...
Putri Zaman
Putri Zaman Mohon Tunggu... -

loves the Charming Prince in a white horse

Selanjutnya

Tutup

Puisi

I Can Do Nothing... (Ayahku Tukang Selingkuh Part 4)

3 Mei 2010   05:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:27 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dear Tiara anakku,

Bersabarlah atas segala ujian dan cobaan yang diberikan Tuhan kepada keluarga kita. Jika ibu kuat, kau harus lebih kuat, nak...

Dear Tuhan,

Aku memang bukan wanita istimewa karena aku hanya ibu rumah tangga biasa, bukan seorang wanita luar biasa yang dicintai suamiku. Aku hanya seorang wanita yang selalu mencoba berusaha menjalankan kewajibanku dengan sebaik-baiknya, sebagai seorang istri dan seorang ibu. Bahkan, sekolah pun aku tidak terlalu tinggi. Cita-citaku hanya satu, tidaklah sia-sia apa yang sudah kulakukan selama ini. Prinsipku, jika aku tidak bisa mengukir prestasi, biarlah ketiga orang yang sangat kucintai (suami dan kedua anakku) yang berprestasi. Itu saja! Namun, mungkin benar, manusia tidak pernah merasa puas! Itulah yang terjadi dalam kehidupan pernikahanku. 14 tahun bisa bertahan dengan kondisi di mana suamiku dikagumi dan digilai banyak wanita merupakan prestasi terbesar dalam hidupku. Cemburu rasanya adalah hal yang wajar dirasakan setiap istri di dunia ini. Namun, jika situasinya sudah berlebihan, istri mana yang tidak marah, sedih, kecewa, bahkan meradang jika mengetahui suaminya mencintai wanita lain???Apalagi jika itu terjadi berulang kali...

Wanita itu kuakui memang sangat luar biasa, sampai bisa membuat suamiku tergila-gila setengah mati. Muda, cantik, cerdas, berprestasi, siapa yang tidak suka? Tapi, suamiku lah pemicunya. Suamiku lah pemain utamanya. Hingga semuanya terjadi dan terjadi, dan kuharap ini hanya mimpi. Tapi, tidak, aku tidak sedang bermimpi. Inilah kenyataan pahit dalam hidupku. Aku hanya bisa menitikkan air mata, tak kuasa berbuat apa-apa....

Dear suamiku,

14 tahun mengarungi bahtera pernikahan bersamamu membawaku hidup dalam surga. Kau lah nahkoda yang selalu membahagiakan kami sebagai penumpang-penumpangmu dalam bahteramu. Kau cintai dan sayangi aku sepenuh jiwa. Sehingga rasanya akulah wanita paling bahagia di dunia. Walau aku hanya seseorang yang jauh dan tidak berarti apa-apa jika dibandingkan denganmu, kau tetap berjalan bersamaku. Namun, sayang, apa yang kau lakukan telah menodai kesucian pernikahan kita. Perselingkuhanmu dengan wanita itu. Atas dasar cinta dan sayang kalian injak-injak harga diriku. Aku tahu dan sadar, aku juga bukan orang yang sempurna dan suci. Aku pun pernah salah, pernah terjerumus di lubang yang sama sepertimu. Tapi setiap kali aku ingat dengan malaikat-malaikat kecil kita, aku kuatkan tekad untuk tetap bersamamu. Walau pedih yang kurasakan.

Dear Tiara anakku,

Sabar ya,sayang....Ayahmu sedang diuji Tuhan...Mungkin ibu juga bersalah dalam hal ini. Ibu terlalu lemah, terlalu bergantung pada ayahmu. Coba kau bayangkan, nak, apa jadinya jika kita hidup tanpa ayah? Kau dan kakakmu bisa-bisa berhenti sekolah. Bahkan kita bisa jadi gelandangan yang tidur di kolong jembatan, nak. Jadi bersabar dan berdoalah...

Dear Wanita Luar Biasa itu,

Aku tidak membencimu, aku hanya ingin sedikit belas kasihmu, berikanlah suamiku kesempatan untuk memperbaiki diri, untuk selalu mencintai keluarganya, karena kami sangat membutuhkannya. Terima kasih karena sudah mencintai suamiku sepenuh hati dan aku mohon maafkan lah segala perbuatan suamiku yang telah menyakitimu. Aku yakin kamu orang baik, begitu pun suamiku...

Dear Tuhan,

Aku mohon kepadaMu, tunjukkan kami jalan...Kuatkan kami..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun