Mohon tunggu...
Putri Agustin
Putri Agustin Mohon Tunggu... -

jangan pernah menghindari masalah yang datang hadapilah..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tanah Sai Bumi Ruwai Jurai

27 Maret 2014   21:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:23 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota dimana aku di lahirkan dan di besarkan ..

Kota di mana aku mendapatkan teman dan sekolah..

Kota dimana aku banyak di ajarkan oleh guru guru ku..

Kota Bandar lampung yang menjadi kota kebanggaan ku , kota yang sangat nyaman untuk ditempati karna kota yang jarang sekali terkena macet tidak seperti kota-kota besar di daerah lain yang banyak sekali menimbul kan kemacetan dan kebanjiran. kota Bandar lampung memiliki segudang ke kayaan alam seperti , gunung kunyit yang terdapat di teluk betung , pantai pantai yang sangat indah dan juga bersih , banyak sekali perkebunan kopi dll. kota ini juga memiliki tempat pariwisata dan kuliner yang bisa di kunjungi.

Lampung merupakan salah satu propinsi di Sumatra yang di tinggali oleh berbagai macam suku budaya karena adanya program transmigrasi pada zaman pemerintahan Presiden Soekarno Hatta . banyak suku tinggal disana di antaranya suku Sunda, Jawa Tengah dan Timur, Minang, Bugis, Bengkulu dan Bali. Sejak lama mereka tinggaldi tanah sai bumi ruwai jurai yang artinya satu bumi dua penghuni yaitu penduduk asli dan pendatang. Dan ada begitu banyak makanan kuliner dari khas lampung. Kuliner paling khas di kota lampung ini adalah seruit atau sambel mentah nya , selain itu ada cemilan yang sangat banyak dikunjungi para wisata kuliner dari berbagai kota yaitu keripik pisang yen-yen. Keripik pisang ini banyak berbagai rasa. Ada rasa coklat , keju , kopi, , susu , dan manis. Selain itu banyak sekali manisan manisan buah serta kerupuk kerupuk yang terbuat dari ikan tenggiri. Selain kulinernya banyak sekali tempat wisata yang ada di sini yaitu ada waykambas tempat para gajah di latih, dan ada juga menara siger yang merupakan simbol selamat datang nya di kota lampung.

Selain makanan dan tempat wisatanya , lampung banyak sekali tarian dan music tradisional nya, salah satu nya ada tarian pembukaan yaitu tarian sembah terdiri dari 5-7 penari salah satu penari nya membawa papan yang berisi cemilan atau makanan yang untuk di berikan kepada tamu. Selain tarian tradisional nya lampung memiliki tarian modern tradisional nya banyak sekali tarian dari lampung ini sendiri , selain tarian ada juga musik tradisional nya salah satunya ada cetik berasal dari lampung barat.Cetik merupakan alat musik yang terbuat dari bambu pilihan yang tidak memiliki nada fa terdiri dari nada do re mi sol la si do dan berbentuk seperti tangga , dari nada kecil ke besar. cetik alat music yang di pukul memakai 2 stik kayu . banyak sekali irama yang di maikan dengan alat musik cetik ini . Selain ada wisata kuliner , musik tradisional , tarian , dan pariwisata nya ada juga pakaian adat nya. Pakaian adat lampung memakai songket dan mahkota kepala nya di beri mahkota siger dan laki laki memakai songket dan topi yang berbentuk kerucut yang berbalut warna gold di setiap pakaian nya. Dalam pernikahan adat lampung mempunyai adatadat yang harus di laksanakan dalam pernikahan adat lampung yaitu ada nya kumpulan para bapak-bapak yang meramaikan malam yang mengadakan pernikahan tersebut. Begitu banyak nya tradisi dan ciri khas yang ada di lampung ..

Cintailah kota kelahiranmu itu sendiri. Bangga lah atas semua ke kayaan yang ada di bumi ini yang di berikan ke pada kita untuk harus selalu menjaganya.Saya merantau ke kota kembang bandung itu untuk kuliah dan bertemu teman-teman dari berbagai daerah nya masing masing . dan saya banga atas kota yang saya tempati sekarang. Jangan sampai kota yang sudah lama kita tempati dan begitu banya tradisi serta kekayaan nya menghilang dengan berganti nya zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun