Sebagai upaya menjaga gizi Bawah Lima Tahun (Balita), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) yang berlokasi di dusun Pranti, Desa Klumutan, Kabupaten Madiun. Sebagai kontribusi pengabdian mahasiswa KKN kelompok 34 kepada desa maka pihak mahasiswa mengadakan salah satu program kerja yaitu, bidang KKBPK berjudul Pencegahan dan Penanggulangan Stunting, dengan tema "Sosialisasi Pencegahan Stunting dengan Edukasi Perbaikan Pola Gizi pada Balita. Kegiatan ini berlangsung di ruangan PKK Balai Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun pada (Selasa ,15 Februari 2022) sebulan lalu.
Dalam pelaksanaan program ini, para mahasiswa KKN-T MBKM kelompok 34, menggandeng pemateri yaitu ibu Siti Yermiasih selaku koordinator Puskesmas sumbersari. Penanggung jawab dari program sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan stunting Ajeng menjelaskan" kegiatan tersebut diadakan sebagai upaya mengatasi permasalah stunting yang terdapat di Desa Klumutan ,dusun Pranti".
Sasaran peserta dalam sosialisasi ini dihadiri oleh ibu kader posyandu dusun pranti, ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita terindikasi stunting.
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Stunting didefinisikan sebagai masalah pertumbuhan yang umumnya dialami anak-anak usia 0 sampai 1.000 hari kehidupan.
salah satu penyebab tinggi badan pada anak terhambat sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Anak yang kekurangan gizi akan berdampak pada pertumbuhan. Hal itu akan terlihat biasanya saat anak mulai beranjak usia 5 tahun ke atas, ciri -cirinya yaitu tubuhnya lebih kecil daripada anak lainnya. Jadi, pemenuhan gizi pada anak-anak memang sangat penting, sebagai orang tua harus paham mengenai apa saja yang dikonsumsi oleh anak, serta ketika anak masih dalam kandungan ibu dimana  ibu hamil juga harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi nya , karena akan berpengaruh kepada anak ketika sudah lahir.
Ciri-ciri anak yang terkena stunting yaitu bertubuh pendek, sering sakit, menurunnya kemampuan kognitif, wajah lebih muda dari anak seusianya, dan anak menjadi lebih pendiam.
Setelah acara sosialisasi selesai mahasiswa mengadakan tindak lanjut dari serangkaian acara tersebut yaitu, dengan membagikan sembako kepada warga dusun pranti khususnya yang mempunyai balita terindikasi stunting. Sebagai upaya membantu memenuhi gizi pada balita. Sembako berisi beras, roti regal, gula pasir dan susu SGM.