Mohon tunggu...
Putri NitaArtavia
Putri NitaArtavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PBSI Unissula

Manfaatkan waktumu sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Meningkatkan Kreativitas Menulis Peserta Didik dalam Pembelajaran Sastra

7 Januari 2023   10:00 Diperbarui: 7 Januari 2023   10:09 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penulis: Putri Nita Artavia, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Unissula.

Sastra adalah pengungkapan ekspresi manusia yang berupa suatu karya tulisan atau lisan berdasarkan pemikiran, pendapat, pengalaman, bahkan perasaan dalam bentuk imajinatif, kenyataan atau fakta yang dapat diolah dengan kemasan kata estetis. Dalam pendidikan sastra dapat dipelajari dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran yang wajib diambil oleh setiap siswa. Mata pelajaran Bahasa Indonesia memiliki tujuan supaya siswa dapat mencapai apresiasi sastra. Kegiatan menulis karya sastra menjadi hal yang sangat membosankan untuk para peserta didik. Karena pembelajaran sastra masih bertumpu pada teori, terutama teori-teori lama. Sudah seharusnya guru dapat mengaplikasikan teori-teori tersebut sehingga peserta didik dapat lebih mengeksplor ide-idenya. Selain itu guru juga harus mempersiapkan rencana pembelajaran yang menarik.

Observasi yang dilakukan oleh penulis yaitu perangkat pembelajaran yang digunakan di SMA Sultan Agung 1 Semarang. Pada observasi kali ini, penulis lebih mengacu pada perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran sastra mata pelajaran Bahasa Indonesia, dalam hal ini juga tertuju pada upaya peningkatan kreativitas peserta didik untuk menulis suatu karya sastra. Pada kesempatan wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia penulis mewawancari Ibu Erna Widyawati , S.Pd. SMA Sultan Agung 1 Semarang sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka pada proses pembelajarannya. Kurikulum merdeka adalah kurikulum baru yang dapat membantu guru dan kepala sekolah untuk mengubah proses belajar mengajar menjadi lebih relevan, mendalam, dan menyenangkan. Dalam kurikulum merdeka guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Sebuah proses belajar mengajar sudah pasti membutuhkan adanya perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran adalah alat atau pelengkapan yang harus disiapkan oleh guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi pegangan bagi guru dalam proses pembelajaran di kelas. Penyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dalam kurikulum merdeka di susun dalam modul ajar, perencanaan pembelajaaran juga dilakukan penyiapan media, sumber ajar, perangkat penilaian, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

 Proses wawancara saya dengan Ibu Erna Widyawati yaitu membahas bagaimana perangkat pembelajaran pada materi Teks Hikayat Kelas X karena Teks Hikayat termasuk dalam materi pembelajaran sastra. Pada materi tersebut memiliki tujuan dalam aspek menulis yaitu (1) Peserta didik dapat menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan reflektif dalam bentuk teks fiksi dan mempublikasikannya di media cetak maupun digital. (2) Menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital. Media pembelajaran yang digunakan dalam materi ini yaitu menggunakan PPT, video youtube, dan internet. Guru memberikan ppt yang dapat ditayangkan di kelas dan siswa juga dapat mengakses video youtube atau internet untuk kebutuhan proses belajar, selain itu sekolah juga sudah menyediakan sarana prasarana seperti LCD dan sound. Metode pembelajaran yang digunakan Ibu Erna dalam materi Hikayat yaitu discovery learnin, problem based learning, dan projeck based learning. Kegiatan pembelajaran sudah pasti membutuhkan sumber-sumber untuk dipelajari dalam kegiatan di kelas, dengan itu Bu Erna menggunakan buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia, selain itu juga menggunakan sumber video hikayat Putri Hijau-Cerita Rakyat Sumatera Utara/Dongeng Kita.

Upaya peningkatan kreativitas siswa dalam menulis karya sastra dilakukan pada saat proses kegiatan pembelajaran. Peserta didik sudah pasti diperintahkan untuk membaca dan melihat tayangan video cerita hikayat, lalu dalam proses evaluasi peserta didik diminta oleh guru untuk membuat sebuah karangan hikayat. Dalam menulis hikayat peserta didik harus memperhatikan keruntutan kalimat, penggunaan ejaan dan tanda baca sesuai PUEBI, dan diksi yang tepat.

Kesimpulannya ialah guru harus memiliki peran dalam setiap kegiatan pembelajaran, dalam upaya peningkatan menulis dalam pembelajaran sastra guru harus mempersiapkan perencanaan pembelajaran yang menarik bagi peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun