Mohon tunggu...
Putri Permata
Putri Permata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030069 UIN Sunan Kalijaga

Mengabadikan kenangan dengan foto itu sangat berarti bagi Putri. Selain itu Putri juga sangat memperhatikan penampilannya. Putri suka sekali dengan kopi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengatasi Stigma, Mental Illness Bukan Sesuatu yang Pantas Dibanggakan

9 Juni 2024   01:57 Diperbarui: 9 Juni 2024   02:01 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mental illness atau gangguan mental adalah suatu kondisi yang memengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku seseorang. Meskipun semakin banyak orang yang mengalami gangguan mental, stigma dan diskriminasi terhadap mereka masih ada di masyarakat.

Mental illness adalah suatu kondisi yang mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Namun, masih banyak orang yang menganggap mental illness sebagai sesuatu yang pantas dibanggakan. Hal ini dapat berdampak negatif pada penderita mental illness dan masyarakat sekitar.

Mengapa Mental Illness Bukan Sesuatu yang Pantas Dibanggakan:

  • Tidak ada yang memilih untuk mengalami mental illness: Seperti halnya penyakit fisik, mental illness bukanlah pilihan yang sengaja diambil oleh seseorang. Tidak ada yang ingin mengalami penderitaan dan kesulitan yang disebabkan oleh gangguan mental.
  • Gangguan mental mempengaruhi kualitas hidup: Mental illness dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk hubungan sosial, pekerjaan, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Mereka yang mengalami mental illness sering kali mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
  • Dampak negatif pada kesehatan fisik: Mental illness juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik seseorang. Beban stres yang tinggi akibat gangguan mental dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik seperti tekanan darah tinggi, gangguan tidur, dan gangguan makan.

Stigma dan Prejudice

Stigma dan prejudice terhadap penderita mental illness masih sangat umum dijumpai. Masyarakat awam sering menganggap penderita mental illness sebagai orang yang lemah atau tidak berdaya.

Hal ini dapat membuat penderita mental illness merasa malu dan enggan mencari bantuan. Stigma dan prejudice ini dapat berdampak pada kualitas hidup penderita mental illness dan masyarakat sekitar.

Stigma terhadap penderita gangguan jiwa dapat menimbulkan dampak yang beragam, antara lain:

  • Menghambat kesembuhan: Stigma dapat menghambat proses pemulihan bagi penderita gangguan jiwa. Mereka merasa malu dan enggan mencari pertolongan atau pengobatan medis yang tepat
  • Berkurangnya kesadaran: Stigma dapat menurunkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental. Mereka tidak mau membahas masalah kesehatan mental dan tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak normal.
  • Mengganggu interaksi sosial: Stigma dapat menghambat interaksi sosial bagi penderita gangguan jiwa. Mereka merasa tidak nyaman dan tidak ingin berinteraksi dengan orang lain.
  • Berkurangnya kesempatan kerja: Stigma dapat mengurangi kesempatan kerja bagi penderita gangguan jiwa. Hal ini diyakini bahwa mereka tidak dapat mencapai tujuan mereka atau bahkan melakukan tugas-tugas tertentu
  • Berkurangnya kesempatan pendidikan: Stigma dapat mengurangi kesempatan pendidikan bagi penderita gangguan jiwa. Hal ini diyakini bahwa mereka tidak dapat mencapai tujuan mereka atau bahkan melakukan tugas-tugas tertentu

Pentingnya Penerimaan dan Dukungan

Penerimaan dan dukungan dari masyarakat sangat penting bagi penderita mental illness. Mereka perlu mendapatkan bantuan dan perawatan yang tepat untuk mengatasi gangguan mental mereka. Dukungan dari keluarga, teman, dan masyarakat sekitar dapat membantu penderita mental illness untuk mengatasi gangguan mental mereka.

Pentingnya Menghilangkan Stigma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun