Indonesia sebagai negara kepulauan tidak luput dari terjadinya bencana, bai kalam maupun non alam. Berdasarkan data hasil laporan BNPB, hingga bulan oktober 2023, terdapat berbagai bencana yang terjadi di Indonesia. Pada tahun 2023, bencana yang paling sering terjadi berdasarkan data statistic BNPB tahun 2023 (https://dibi.bnpb.go.id/) yaitu Kebakaran hutan dan lahan dengan banyak 806 kasus. Sementara itu posisi kedua ditempati bencana longsor dengan jumlah 286 kasus. Adapun posisi ketiga dan keempat ditempati oleh angin putting beliung dan banjir dengan jumlah sebanyak 251 dan 223 kasus. Sementara itu, dari peristiwa bencana yang terjadi di Jawa Timur, pada tahun 2023 telah memakan korban jiwa sebanyak 4 orang dengan jumlah korban yang menderita sebanyak 9.338 orang. Â Hal ini tentunya perlu mendapatkan perhatian agar kedepannya dapat dilakukan berbagai tindakan preventif agar dapat meminimalisir terjadinya bencana maupun korban.
Universitas Negeri Malang melalui Tim peneliti (Listyo Yudha Irawan, Putri Mahanani, Choirul Anam, dan Seli Septiana Pratiwi) beserta kolega dari Kitakyushu University dan juga sekolah dasar di Kabupaten Malang telah melakukan inisiasi dalam mengembangkan buku mitigasi bencana berbasis eco-science bagi siswa Sekolah Dasar. Seperti yang diketahui bahwa Malang merupakan salah satu daerah yang rawan bencana. Pada akhir tahun 2021 dan 2022, tepatnya pada tanggal 4 desember 2021 dan 5 desember 2022, telah terjadi peristiwa erupsi gunung api atau yang biasa disebut dengan gunung Meletus. Peristiwa tersebut juga menimbulkan berbagai korban. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan dalam rangka memberikan edukasi kepada semua Masyarakat terkait bencana, sikap yang hendaknya dilakukan ketika bencana terjadi, hingga pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya bencana akibat ulah manusia.
Buku mitigasi bencana berbasis eco-science telah berhasil dikembangkan dengan kolaborasi tim dan telah mendapatkan kelayakan berdasarkan ahli materi dan ahli media. Dengan demikian produk buku yang dikembangkan telah dinyatakan valid dan dapat digunakan di sekolah dasar. Buku ini terdiri dari beberapa bagian Bab, yaitu: (1) Sebelum terjadi bencana; (2) Setelah terjadi bencana; (3) Pengetahuan terkait bencana; dan (4) Kartu Evakuasi. Berikut merupakan sampul buku yang telah dikembangkan.
pengembangan buku mitigasi bencana berbasis eco-science pada bulan Oktober 2023. Pembelajaran ini masuk dalam matapelajaran IPAS di Kelas 6 SD dengan topik Bumi kita Terancam Bahaya. Pada kegiatan ini, guru kelas, yaitu Ibu Atik Pratiwi memulai dengan berbagai pertanyaan pemantik terkait dengan topik pembelajaran. Selanjutnya dilakukan kegiatan yang mengarah pada aktivitas siswa membaca buku mitigasi bencana. Setelah itu siswa diberikan waktu untuk mempelajari dan membuat pertanyaan dari apa yang telah mereka baca. Selanjutnya siswa dan guru berdiskusi bersama terkait apa saja yang harus dilakukan sebelum terjadi bencana, apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana dan berpraktek dengan bermain peran. Kegiatan diakhiri dengan penguatan dari guru. Berikut ini adalah beberapa contoh dokumentasi kegiatan.
Salah satu sekolah dasar di kabupaten Malang, yaitu SDN 5 Kalirejo juga telah menerapkan produk hasilPerlu diketahui bahwa bencana merupakan peristiwa alam yang dapat mengakibatkan kerugian, penderitaan, dan kerusakan. Terdapat beberapa jenis bencana, yaitu:
Bencana Alam:
- Gempa Bumi: Getaran tanah akibat pelepasan energi di bawah permukaan Bumi.
- Banjir: Peningkatan air di daerah yang biasanya kering.
- Badai: Gangguan atmosfer dengan angin kencang, hujan deras, dan petir.
- Angin Puting Beliung: Pusaran angin dengan tinggi kurang lebih 1 meter di atas permukaan bumi.
- Tsunami: Gelombang besar yang disebabkan oleh gempa bumi di laut atau lautan.
- Kebakaran Hutan: Kebakaran besar yang melibatkan hutan atau lahan gambut.
- dsb
Bencana karena ulah Manusia:
- Polusi Lingkungan: Pencemaran lingkungan oleh limbah industri, pertanian, atau domestik.
- Pandemi: Penyebaran penyakit menular yang meluas di seluruh dunia.
- Dsb
Oleh: Putri Mahanani dan Tim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H