Persatuan dan kesatuan selalu menjadi isu penting dan menarik untuk dibahas. Dengan adanya persatuan dan kesatuan akan membuat bangsa dan Negara Indonesia menjadi semakin kokoh. Tentunya hal ini akan mendukung kemajuan dan kelangsungan kehidupan bernegara. Namun demikian, persatuan dan kesatuan bangsa juga dibayang-bayangi oleh berbagai aksi kekerasan maupun konflik antar umat beragama.Â
Sebagaimana yang diketahui bahwa Indonesia merupakan negara multikultur yang memiliki beragam suku bangsa, budaya, maupun keragaman lainnya, termasuk diantaranya keragaman agama. Dengan adanya keberagaman ini tentunya juga dapat menjadi ancaman tersendiri bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karenanya diperlukan upaya yang intensif dan kontinyu agar persatuan dan kesatuan bangsa ini tetap terjaga.
Universitas Negeri Malang melalui Pusat Kehidupan Beragama dan Karakter (PKBK) Lembaga Pegembangan Pendidikan dan Pembelajaran  menyelenggarakan Kegiatan Sarasehan Penguatan Moderasi Beragama di Kalangan Mahasiswa Universitas Negeri Malang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Agustus 2023 pkl. 08.30-15.30. Sarasehan penguatan moderasi beragana di kalangan mahasiswa UM terdiri dari 3 bagian. Pertama yaitu Pembukaan.Â
Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 08.30-09.00 yang meliputi registrasi peserta, pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dan Doa. Sambutan dilakukan oleh ketua pelaksana yang menyampaikan pentingnya kegiatan yaitu bertujuan untuk memberikan penguatan moderasi beragama di kalangan mahasiswa sehingga kerukunan antar umat beragama di UM dan Indonesia secara umum dapat terjaga.Â
Selain itu juga diberikan informasi terkait keterlibatan narasumber serta perwakilan mahasiswa dari unit kegiatan mahasiswa keagamaan di Universitas Negeri Malang pada hari ini. Selanjutnya kegiatan dibuka oleh Dr. Achmad Sultoni, S.Ag, M.Pd.I selaku ketua Pusat Kehidupan Beragama dan Karakter. Beliau menyampaikan pentingnya hidup moderat ditengah berbagai tantangan jaman saat ini.Â
Sebagai warga negara kita hendaknya bisa menghargai dan menghormati umat agama lain yang berbeda dengan keyakinan diri kita. Selanjutnya beliau juga berpesan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan moderasi beragama di Tengah sivitas akademika UM agar kerukunan dan toleransi antar umat beragama dapat terus terlaksana dengan baik. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung B15 Aula LPPP UM.
Kedua yaitu kegiatan inti berupa penyampaian materi dan tanya jawab oleh narasumber kegiatan yang diwakili oleh masing-masing tokoh agama. Pada sesi pertama dilakukan penyampaian materi dari tokoh agama Katholik. Selanjutnya dilakukan tanya jawab atau diskusi terkait paparan yang telah disampaikan. Kemudian dilanjutkan paparan dan tanya jawab atau diskusi terkait gambaran Islam berupa symbol, doa, maupun istilah-istilah khusus yang ada di Islam. Â
Pada kegiatan ini, terdapat dialog yang cukup interaktif antara narasumber dan mahasiswa. Terdapat beberapa pertanyaan dari mahasiswa non-muslim yang menanyakan terkait puasa dan juga bagian dari kitab Al-Qur'an. Selanjutnya pemateri memberikan penjelasan terkait apa yang ditanyakan dan ditutup dengan pesan untuk tetap bisa saling menghormati ciri khas masing-masing agama yang ada di Bangsa Indonesia.
Paparan sekaligus diskusi ketiga diisi oleh tokoh agama Kristen yang memberikan gambaran terkait symbol, doa maupun pengenalan lain terkait agama Kristen. Pada kegiatan ini juga cukup interaktif dan menarik. Hal ini ditandai dari adanya dialog antara pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa dengan penjelasan oleh naras umber.Â