Ekspresikan seseorang yang merasakan sakit tanpa alasan hanya karena dia mencintai "kamu".
"Membayangkan wajahmu adalah siksa" Â Â Â Â Â Â Â
"Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan."
Sulit mengingat untuk menyimpan rindu. Dan perasaan kesepian yang mengganggu orang. Misalnya, seorang penyandang cacat yang lumpuh ketika orang lumpuh itu ketakutan dan harus terus menghadapinya.
"Engkau telah menjadi racun bagi darahku"
"Apabila aku dalam kangen dan sepi."
Penggambaran orang yang dirindukannya mewarisi jiwa dan hatinya, sehingga sulit untuk melupakannya dan merasakan kesepian yang jauh lebih dalam.
"Itulah berarti"
"Aku tungku tanpa api."
Menggambarkan seseorang yang merasa kesepian karena merindukan seseorang dan merasa dirindukan serta tidak berguna karena tidak bisa bertemu secara langsung.Â
Pelajaran yang dapat dipetik dari puisi "Kangen": Ketika kita mencintai seseorang, seringkali cinta tidak cukup untuk menyakiti diri kita sendiri, dan kita mencintai orang yang kita cintai karena situasi di mana kita tidak dapat bersatu, kita harus menyerah, seperti keyakinan yang berbeda dan ketidaksetujuan orang tua. Jangan terjebak dalam kehancuran dan menjadi bodoh dalam cinta.Â
Bahkan jika orang itu berarti sesuatu dalam hidup kita. Tapi kita harus merelakannya demi kebahagiaan satu sama lain. Karena itu semua adalah kehendak Tuhan. Siapapun yang memiliki cinta di hatinya pasti merasa "kesepian", dan bahkan jika seorang penjahat harus merasakan rindu, siapapun di dunia ini bisa mengatakannya.Â
Pencipta yang merasakan cinta. Semakin besar rasa cintamu pada seseorang, semakin besar pula kerinduan dan kerinduanmu untuk bertemu dan bercinta.Â
Memang, saat sama-sama masih rindu kampung halaman, rasa cinta seseorang terhadap pasangannya lebih besar. Apalagi saat cinta pergi entah kemana. Kemudian puisi pada umumnya, W.S. Rendra bebas membungkus puisinya dengan kata-kata kiasan dan pilihan kata di luar jalur romantis, namun isi dan makna puisi tersebut sangat romantis jika kita menghayatinya.Â