Fakultas Ekonomi dan Bisnis // Akuntansi // Universitas Palangkaraya
Ketika menjalankan suatu usaha pengadaan barang maupun jasa tentu perlu adanya penghitungan biaya produksi. Dalam penghitungan laba rugi sebuah perusahaan menggunakan pelaporan biaya pada saat membuat suatu barang. Biaya produksi merupakan komponen penting dalam pelaporan keuangan suatu perusahaan. Sebelum menjelaskan biaya produksi dari PT Makmur, berikut penjelasan singkat mengenai materi biaya produksi
Apa itu biaya produksi?
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan suatu organisasi,badan usaha atau perusahaan mulai dari proses pengolahan bahan mentah hingga menghasilkan suatu barang jadi. Dalam menentukan biaya produksi, perlu diklasifikasian dengan benar dan jelas. Jumlah biaya produksi dihasilkan dari pengakumulasian pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk biaya memproses bahan baku hingga menjadi produk jadi. Biaya produksi memuat 3 (tiga) unsur, antara lain adalah bahan baku,tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Pengeluaran yang di keluarkan oleh perusahaan berupa biaya produksi juga diartikan sebagai pengeluaran yang pasti dibutuhkan untuk menghasilkan barang produksi jadi. Sifat dari biaya ini banyak dianggap pasti akan dikeluarkan perusahaan selama kegiatan produksi barang berlangsung.
Manfaat penentuan biaya produksi
- Sebagai dasar dalam menentukan harga jual
- Sebagai alat menilai keefisiensi proses produksi
- Untuk menentukan laba rugi perusahaan
- Untuk menentukan harga pokok persediaan
- dsb
Unsur-unsur biaya produksi atau harga pokok produksi
Kegiatan utama PT Makmur adalah memproduksi kursi. Cukup banyak jumlah maupun jenis unsur-unsur biaya yang terkait dalam  produksinya seperti
1. Biaya Bahan Baku Langsung
biaya bahan baku langsung untuk pembuatan kursi, bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan baku yang berkualitas dari daerah sekitar dan diproduksi dengan menggunakan fasilitas yang berkualitas pula
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
seluruh total bagian dari karyawan PT Makmur adalah 250 orang
3. Biaya Overhead Pabrik
Metode Penentuan Biaya Produksi
memperhitungkan unsur-unsur biaya dalam harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan yaitu
1. Full Costing
metode full costing merupakan metode menentukan harga pokok dengan memasukan biaya overhead pabrik baik yang berlaku tetap maupun variabel,dibebankan kepada produk yang diproduksi atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada biaya overhead sesungguhnya. Harga pokok produksi menurut metode full costing :
Biaya bahan baku                  xxxx
Biaya tenaga kerja langsung           xxxx
Biaya overhead pabrik variabel    xxxx
Biaya overhead pabrik tetap           xxxx  +
    Harga pokok produksi             xxxx
Biaya administrasi & umum      xxxx
Biaya pemasaran                 xxxx   +
Biaya komersil                    xxxx   +
  Total harga produk                   xxxx
antara biaya bahan dengan biaya tenaga kerja,disebut biaya utama (prime cost) sedangkan gabungan antara biaya tenaga kerja dengan  biaya overhead pabrik disebut biaya konversi (conversion cost). sedangkan yang termasuk dalam biaya komersial yaitu biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum. Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi dengan tujuan untuk memasarkan produk/barang. Biaya pemasaran berlangsung saat produk selesai diproses hingga produk terjual. Biaya administrasi & umum dikeluarkan guna mengatur maupun mengendalikan organisasi. Dengan demikian total harga pokok produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur :
Harga pokok produksi (biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung,biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya non produksi (biaya pemasaran,biaya administrasi dan umum)
2. Variabel Costing
variabel costing merupaka metode penentuan harga pokok produksi yang pembebanannya hanya dibebankan kepada biaya-biaya produksi variabel saja kedalam harga pokok produksi (Mulyadi 2004). Biaya tersebut nantinya dapat menghasilkan jumlah yang naik turun(tidak tetap atau tidak pasti) yaitu memiliki kemampuan untuk naik turun secara proposional.
Harga pokok produksi menurut metode variabel costing umumnya terdiri dari :
Biaya bahan baku = Rp xxx
Biaya tenaga kerja variabel = Rp xxx
Biaya overhead pabrik variabel = Rp xxx
Harga pokok produksi = biaya bahan baku + biaya tenaga kerja variabel + biaya overhead variabel
Pembahasan
Pada pembahasan ini PT Makmur menghitung unsur-unsur biaya produksi menggunakan variabel costing
perhitungan harga pokok produksi dari PT Makmur
Pada tahun 2022 PT Makmur memproduksi kursi sebanyak 2.000 unit.
Beriku data biaya produksi untuk memproduksi kursi pada PT Makmur
Biaya bahan baku                               Rp500/unit
Biaya tenaga kerja langsung                    Rp300/unit
Biaya overhead variabel                         Rp700/unit
Biaya overhead tetap                            Rp100.000
Biaya pemasaran variabel                       Rp500/unit
Biaya pemasaran tetap                          Rp200.000
Biaya adm&umum tetap                        Rp250.000
Kursi dijual dengan harga Rp200.000/unit dengan jumlah kursi terjual 2.000unit
Analisis Harga pokok produksi PT Makmur dengan menggunakan metode variabel costing :
Biaya bahan baku                         (Rp500 x 2.000) = Rp1.000.000
Biaya tenaga kerja langsung              (Rp300 x 2.000) = Rp600.000
Biaya overhead variabel                  (Rp700 x 2.000) = Rp1.400.000
Harga pokok produksi = Rp1.000.000 + Rp600.000 + Rp1.400.000 = Rp3.000.000
Jadi biaya produksi atau harga pokok produksi PT Makmur adalah Rp3.000.000
kelebihan dan kekurangan penggunaan metode variabel costing
Kelebihan
- Digunakan dalam perencanaan laba jangka pendekÂ
- Manajemen perusahaan biasanya menggunakan informasi biaya yang dihasilkan dari metode ini untuk mengetahui apakah ada penyimpangan biaya atau tidak dari rencana biaya yang telah ditetapkan
- Dapat digunakan untuk penyelesai biaya karena dengan menyediakan semua biaya tetap dalam satu kelompok tersendiri, manajemen dapat menetapkan minat pada perilaku biaya tetap ini
- variabel costing berguna sebagai penetapan harga dalam waktu singkat
Kekurangan
- Pemisahan biaya kedalam biaya variabel dan biaya tetap sulit dilakukan karena jarang ada biaya yang benar-benar tetap atau benar-benar variabel
- Metode ini lebih cocok digunakan hanya untuk kepentingan pihak intern perusahaan saja
- Kurang cocok digunakan di perusahaan yang kegiatan usahanya bersifat musiman, karena akan menyajikan kerugian yang berlebihan pada satu periode dan laba yang tidak normal pada periode lainnya
- Pembagian biaya-biaya ke dalam biaya variabel dan tetap sebenarnya sulit dilakukan karena jarang sekali suatu biaya benar-benar variabel atau benar-benar tetap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H