W. Edwards Deming sering disebut sebagai "Bapak Mutu" atas kontribusinya yang signifikan dalam bidang manajemen mutu. Deming adalah seorang ahli statistik, profesor, penulis, guru, dan konsultan yang berperan penting dalam pemulihan industri Jepang setelah Perang Dunia II. Ia terkenal karena ``14 Titik Kontrolnya,'' yang memberikan kerangka kerja untuk mentransformasikan efisiensi bisnis. Deming menekankan pentingnya kualitas dan perbaikan berkelanjutan, dan ajarannya mempunyai pengaruh besar terhadap pengembangan prinsip dan praktik manajemen mutu di seluruh dunia.
Dr Deming (1900-1993) dianggap sebagai bapak manajemen kualitas total. Sebelum Deming memasuki pasar, produsen percaya bahwa kualitas berarti "kesesuaian dengan standar". Oleh karena itu, jika ada standar yang menetapkan pisau cukur, dan Anda mematuhi standar tersebut, Anda menghasilkan "produk berkualitas". W. Edward Deming dianggap sebagai "Bapak Kualitas". Dr Deming menerima gelar doktor di bidang matematika dan fisika dari Universitas Yale. Dia pertama kali mempelajari konsep dasar manajemen tradisional pada akhir tahun 1920-an, ketika dia memiliki Hawthorne Western Electric Company yang terkenal di Chicago.
Sejak tahun 1950, organisasi ini mengajarkan para eksekutif puncak  bagaimana meningkatkan desain dan layanan, kualitas produk, pengujian dan penjualan (yang terakhir melalui pasar dunia) melalui berbagai cara, termasuk penerapan metode statistik.
Deming memberikan kontribusi besar terhadap reputasi Jepang atas inovasi produk berkualitas tinggi dan kekuatan ekonomi. Ia dianggap  memiliki pengaruh lebih besar terhadap manufaktur dan perekonomian Jepang dibandingkan siapa pun selain orang keturunan Jepang. Meskipun ia dianggap sebagai pahlawan di Jepang, ia perlahan-lahan menjadi dikenal luas di Amerika Serikat pada saat kematiannya.
- Konsep Mutu Menrut W. Edwards Deming
Definisi  praktis kualitas adalah: Tingkat variasi  standar yang digunakan dan ketergantungan pada biaya rendah dapat diprediksi. Metodologi inti pendekatan manajemen mutu Deming adalah menerapkan teknik statistik sederhana terhadap hasil program perbaikan  berkelanjutan. Hanya melalui tinjauan statistik, manajer dapat menyadari bahwa mereka sedang menghadapi suatu masalah dan menemukan penyebab masalahnya. Beberapa prinsip utama Deming yang dapat diterapkan dalam  pendidikan adalah:
- Anggota dewan sekolah dan kepala sekolah harus menetapkan tujuan mutu pendidikan yang ingin dicapai.
- Menekankan  upaya untuk mencegah kegagalan siswa daripada mengidentifikasinya setelah peristiwa itu terjadi.
- Penerapan metode pengendalian statistik yang ketat dapat berkontribusi pada peningkatan hasil penelitian dan pengelolaan.
 Menurut W. Edward Deming, masalah kualitas terletak pada masalah manajemen. Dalam hal ini mutu yang dihadapi suatu lembaga pendidikan harus diukur dari segi pengelolaannya. Menurut Usman (2011: 503), diketahui ada 14 poin yang mewakili kombinasi baru  manajemen mutu dan meminta manajemen mengubah pendekatannya; 1) Mendirikan perusahaan untuk meningkatkan produk dan layanannya dengan tujuan tetap kompetitif dan bertahan, merekrut 8 posisi, 2) Mengadopsi filosofi baru, 3) Mencapai kualitas 4) Penilaian bisnis berbasis harga, 5) Perbaikan berkelanjutan sistem produksi dan pelayanan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas, 6) Pelatihan Spesialis Laboratorium, 7) Manajemen Laboratorium, 8) Menghilangkan Kekhawatiran untuk Membantu Semua Orang Bekerja Secara Efektif, 9) Menjelaskan Hambatan -- Kendala Antar Departemen, 10) Slogan , Kendala; Menghilangkan tujuan dan meningkatkan produktivitas tanpa menambah beban kerja, 11) Menghilangkan standar kerja yang menggunakan kuota numerik, 12) Menghilangkan hambatan yang menghilangkan harga diri pegawai 13) Meningkatkan motivasi, Kami melaksanakan berbagai program pendidikan untuk meningkatkan kualitas kerja 14) Melibatkan semua orang dalam tim kerja untuk melaksanakan perubahan.
Tiga prinsip yang menjadi fokus pada konsep mutu W. Edwards Deming.
- Kepuasan pelanggan adalah tujuan, bukan kesesuaian dengan standar.
- Perbaikan berkelanjutan (atau berkelanjutan) harus menjadi bagian dari proses organisasi.
- Keterlibatan karyawan dalam semua kegiatan perbaikan.
Karna menurut W Edward Deming masalah mutu terletak pada masalah manajemen dalam hal ini mutu dihadapkan pada lembaga pendidikan harus mengukur dari halhal yang berkaitan dengan manajemen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H