Tim Hibah MBKM sereh dapur diikuti oleh 10 mahasiswa dari Pendidikan Biologi, FKIP, UNS dengan anggota Putri Nurlita Sari, Nur Ubaidiyah, Nofa Eka Listiani, Tiara Wahyu Maulida, Ruth Carisa Putri, Ruth Karisma Murti, Salma Azzah, Syafira Dewi, Figo Zidan, dan Tegar Budi mengangkat judul pengabdian yaitu Peningkatan Keterampilan Pengolahan Sereh Dapur dengan Cara Destilasi Minyak Atsiri.
Terletak di lereng Gunung Lawu, Desa Kemuning adalah salah satu desa di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Secara geografis, desa ini berbatasan langsung dengan Desa Ngargoyoso di sebelah barat, Desa Segoro Gunung di timur, Kecamatan Jenawi di utara, dan Desa Girimulyo di selatan. Desa Kemuning memiliki luas administratif 669,207 km. Mayoritas penduduk desa ini bekerja di sektor pertanian, yang terbagi menjadi tiga jenis: kawasan pertanian sawah, kawasan perkebunan palawija, dan kawasan perkebunan teh. Dengan adanya kawasan tersebut, dapat menjadi sebuah potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Potensi yang ada didukung dengan pengolahan lahan, penggunaan pupuk, serta metode penanaman yang efektif. Dari sekian tanaman yang ditanam, masyarakat Desa Kemuning menanam tanaman sereh dapur di sela-sela perkebunan teh dan lahan pertanian. Sereh dapur yang dibudidayakan oleh petani di Desa Kemuning menghasilkan rendemen minyak atsiri sebesar 0,4% hingga 0,6 %, hasil tersebut cukup bagus dalam produksi skala UMKM dan bernilai ekonomis tinggi jika dijual dengan sasaran yang sesuai. Diharapkan melalui kegiatan ini, dukungan sangat diperlukan dari berbagai pihak terkait agar dapat mengimplementasikan program peningkatan kapasitas produksi dan pemasaran minyak atsiri dengan tanaman sereh dapur agar dapat menambah pendapatan petani di Desa Kemuning, sehingga dapat mengembangkan ekonomi dan industri pertanian di Desa Kemuning. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode budidaya penanaman sereh dapur secara organik dimulai dari sosialisasi, persiapan lahan, penyiapan alat dan bahan, penanaman, perawatan, panen dan pasca panen, proses destilasi, serta pengemasan dan pemasaran. Dalam rangka mengembangkan dan memberdayakan potensi sereh dapur dilakukannya sosialisasi kepada petani dengan tujuan agar para petani memiliki pemahaman dalam meningkatkan nilai ekonomis dari pengolahan komoditas sereh dapur melalui destilasi sereh dapur. Kegiatan sosialisasi ini meliputi cara memilih tanaman, menimbang, mensortasi tanaman sereh dapur yang benar, proses destilasi hingga branding dan marketing hasil proses destilasi sereh dapur. Hasil destilasi berupa minyak atsiri sereh dapur diharapkan mampu menambah pengetahuan dan keterampilan petani tentang destilasi sereh dapur, manajemen produksi, dan pengembangan model bisnis. Pengembangan bisnis minyak atsiri berbasis digital menjadi peluang di zaman sekarang untuk memperoleh jangkauan pasar yang lebih luas. Oleh karena itu, strategi branding dan marketing yang tepat menjadi kunci keberhasilan bisnis ini. Strategi branding penting dilakukan untuk membangun identitas/merek suatu produk yang membedakan dengan produk lain sehingga memiliki daya saing di pasar yang kompetitif. Strategi marketing juga penting dalam mempromosikan produk sehingga diharapkan mampu menjangkau konsumen dengan cepat, tepat, dan luas. Perolehan minat beli konsumen minyak atsiri yang tinggi diharapkan dapat diperoleh melalui strategi branding dan marketing berbasis digital/online yang akan disosialisasikan. Penyiapan alat dan bahan dalam proses destilasi penting dilakukan, diantaranya pisau atau sabit, timbangan, alat destilator, sereh dapur yang telah dicacah yang telah melalui proses sortasi. Tanaman sereh dapur yang telah selesai dipanen dilanjutkan dengan proses sortasi dan penimbangan. Sortasi untuk memastikan tanaman sereh dapur bagus, layak, bebas penyakit dan hama, serta bersih dari kotoran dan tanah untuk digunakan dalam proses destilasi. Proses terakhir adalah penimbangan sereh dapur hasil sortasi sebagai tolak ukur dalam proses produksi minyak atsiri untuk selanjutnya dilakukan tahapan proses destilasi. Telah dilakukan proses destilasi 600 kg sereh dapur untuk menghasilkan minyak atsiri dengan frekuensi 3 kali destilasi. Pada bagian bonggolnya tidak ikut dalam proses destilasi melainkan dijual dengan diwadahi dalam karung kemudian ditimbang dan dijual kiloan. Alat dan bahan yang digunakan dalam destilasi minyak atsiri sereh dapur antara lain adalah sereh dapur, air, kayu bakar, 1 set alat destilator skala UMKM, dan drum untuk wadah minyak. Proses diawali dengan proses penghancuran sereh menjadi bagian yang lebih kecil untuk memperbesar luas kontak bahan yang akan diekstraksi. Setelah dihancurkan sereh kemudian dimasukkan ke dalam tangki reaktan yang telah diisi air pada bagian bawahnya. Kapasitas dari tangki reaktan yaitu 200 kg sereh dengan air yang terus mengalir. Setelah itu, tangki reaktan dipanaskan. Air yang menguap kemudian akan mengalami kontak dengan sereh di dalam tangki reaktan sehingga minyak atsiri yang terkandung dalam sereh akan terikut dalam uap air kemudian keluar melalui pipa yang terpasang di atas tangki reaktan. Uap air yang mengandung minyak atsiri diembunkan di dalam kondensor dengan suhu udara pendingin harus 25--30oC. Minyak atsiri yang terbentuk akan berada pada bagian atas campuran, sedangkan air berada pada bagian bawah campuran. Setelah adanya proses destilasi, penting dilakukan upaya pengembangan produk olahan hasil destilasi. Salah satunya pengembangan olahan minyak atsiri melalui pengembangan bidang marketing. Marketing atau pemasaran adalah salah satu strategi 5 untuk meningkatkan jumlah konsumen. Saat ini, digitalisasi menjadi aktivitas utama dalam perkembangan teknologi terutama di bidang usaha. Digital marketing lebih prospektif dan potensial untuk memungkinkan para pelanggan memperoleh semua informasi yang dibutuhkan mengenai produk dan bertransaksi melalui internet. Melalui pemanfaatan digital marketing sebagai media pemasaran, produk yang dihasilkan dapat menjangkau masyarakat luas dan target pasar yang ada. Salah satu contoh digital marketing adalah melalui pemanfaatan platform e-commerce. Pemanfaatan teknologi e-commerce memenuhi strategi pemasaran produk yang dapat berdampak pada peningkatan pendapatan. Produk essential oil minyak atsiri yang kami kembangkan bersama UMKM minyak atsiri di Kemuning akan di pasarkan melalui berbagai platform e-commerce seperti: Shopee, Tokopedia, Tik Tok shop, dan Lazada. Pengiriman dan pemesanan produk melalui e-commerce dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia bahkan internasional. Branding sangat penting dilakukan untuk upaya memperkenalkan produk di pasaran agar dapat dibedakan produk yang dibuat dengan produk pesaing. Branding yang dilakukan dan sangat berpotensi untuk pengembangan UMKM yaitu melalui sosial media. Sosial media lebih efektif untuk meningkatkan popularitas produk, memudahkan mendapatkan pelanggan baru, meningkatkan pengunjung, dan menjaga hubungan baik dan kepuasan pelanggan. Dalam kegiatan branding produk adalah dengan menggunakan Instagram, Tik Tok dan WhatsApp Business. Instagram dan Tik dijadikan untuk pengenalan produk. Instagram digunakan untuk mengupload foto produk ke tautan, memasang iklan di instagram dan menampilkan produk dengan 6 pamflet produk yang menarik. WhatsApp business dibuat menjadi link yang langsung menuju platform WhatsApp business. Packaging essential oil minyak atsiri dibuat dengan mengemas volume packaging 50-100 ml di dalam kemasan tabung pendek. Pada bagian luar botol diberi stiker label produk untuk identitas yang menjadi ciri khas dari produk. Botol yang berlabel kemudian dikemas secara satuan dengan packaging box kecil sesuai ukuran botol minyak atsiri. Selain branding produk, akan diadakan pelatihan platform online untuk menunjang pelaksanaan branding produk dengan target peserta adalah pelaku UMKM minyak atsiri di Kemuning. Agenda pelatihan berupa pengenalan jenis media sosial sebagai platform promosi, pengenalan e-commerce sebagai platform penjualan online, dan cara mengoperasikan media sosial serta e-commerce. Kegiatan panen merupakan kegiatan yang ditunggu dalam proses budidaya tanaman sereh dapur secara organik. Hal tersebut dikarenakan, sereh dapur yang dipanen tersebut nantinya akan melalui suatu proses untuk menjadi sebuah produk yang nantinya akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Proses pemanenan sereh dapur tidak memerlukan keterampilan khusus, akan tetapi perlu metode yang tepat dalam proses pemanenannya. Kegiatan yang dilakukan dalam pemanenan antara lain: pengamatan kesiapan, persiapan alat, pemilihan tanaman siap panen, proses pemanenan sereh dapur dengan mencabut atau memotong bagian pangkal tanaman dengan sabit, pembersihan sereh dapur dari kotoran dan tanah, pengumpulan hasil panen, serta kebersihan peralatan. Proses yang dilakukan setelah pemanenan adalah kegiatan pascapanen. Pascapanen menjadi suatu hal yang sangat penting keberadaannya karena, pada proses ini akan dilakukan sortasi dan penimbangan. Setelah proses panen selesai, maka akan dilanjutkan dengan proses sortasi yang diperlukan untuk memilih sereh hasil panen yang memiliki kualitas baik untuk produksi minyak atsiri. Sortasi dilakukan guna memastikan tanaman sereh dapur hasil budidaya benar-benar berkualitas, bebas penyakit dan hama, serta bersih dari kotoran dan tanah untuk digunakan dalam proses selanjutnya. Proses terakhir adalah penimbangan sereh dapur hasil sortasi sebagai tolak ukur dalam proses produksi minyak atsiri serta kecukupan bahan untuk proses destilasi dalam sekali produksi minyak atsiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H