Mohon tunggu...
Putri Anjeli
Putri Anjeli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

saya adalah mahasiswa Universitas Airlangga dengan prodi S1 Keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Rokok Elektrik Lebih Baik daripada Rokok Tembakau?

8 Juni 2022   17:23 Diperbarui: 8 Juni 2022   17:24 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada kondisi saat ini, musim rokok elektrik lagi banyak beredar di kalangan remaja atau orang orang dewasa muda. Katanya rokok elektrik ini lebih aman daripada rokok tembakau biasa. 

Rokok elektrik itu memiliki banyak bentuk dan nama. Jadi, dalam rokok elektrik ini ada baterai, alat pemanas. Jadi rokok elektrik ini biasanya akan dipanaskan dan akan diuapkan dalam bentuk aerosol. 

Senyawa aerosol ini bisa dihirup dengan mudah dan masuk ke paru-paru serta bisa dihirup oleh orang-orang yang ada di sekitarnya.

 Jadi kandungan dari rokok elektrik ini dari kandungan senyawa aerosol ada berbagai macam zat berbahaya. 

Contohnya : nikotin, partikel-partikel sangat halus aerosol yang dapat dengan mudah masuk ke dalam paru-paru, bahan kimia karsinogenik yang dapat menimbulkan kanker dikemudian hari serta logam-logam berat seperti nikel atau timbal. 

Ada satu penelitian yang mengungkapkan  bahwa 99% dari rokok elektrik pasti mengandung nikotin. Bahkan ada beberapa satu rokok elektrik yang di dalamnya mengandung nikotin yang jumlahnya sama dengan 20 rokok tembakau.

Pada rokok elektrik mengandung nikotin yang sangat adiktif, dapat mengganggu perkembangan otak remaja dan dewasa muda, berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya, serta juga dikaitkan dengan penggunaan rokok tembakau. 

Selain itu, pengguna rokok elektrik malah menghirup lebih banyak nikotin daripada pengguna rokok tembakau biasa, ada juga senyawa propilena glikol dalam aerosol rokok elektrik yang bila diuapkan dapat menyebabkan iritasi saluran napas yang signifikan, dan juga dari propilena glikol dihasilkan juga formaldehida yang bila dipanaskan bisa meningkatkan risiko kanker 5 kali lipat, selain itu bila suhu dari koil dan tegangan dari rokok elektrik itu ditingkatkan dapat menyebabkan risiko terjadinya kanker dibandingkan dengan rokok tembakau biasa. 

Jadi, walaupun rokok elektrik mengandung zat kimia yang lebih sedikit daripada rokok tembakau  bukan berarti rokok elektrik itu aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun