Kebijakan pemerintah dalam penekanan lonjakan kasus covid-19 ini, berdampak serius pada sektor pariwisata dan hiburan, penutupan seperti tempat wisata,pusat pembelanjaan/Mall. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau yang biasa di sebut PPKM ini berlaku hampir di seluruh pulau Jawa.
Adapun dampak dari PPKM ini ialah semua tempat wisata, pedagang mengalami kerugian, Termasuk di kecamatan ngoro,kabupaten Mojokerto ini.
Salah satu destinasi wisata air di yang terletak di Dusun Sidorejo Desa Wonosari Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.Â
Wisata ini terkenal dengan sumber airnya yang jernih yang terdapat beragam jenis ikan yang berwarna-warni dan berukuran besar, Wisata ini beroperasi setiap hari dari jam 07.00 wib sampai jam 17.00 wib ini sekarang tidak bisa beroperasi karena PPKM darurat yang sudah di tetapkan oleh pemerintah daerah.
Setiap hari di padati oleh pengunjung,Pengunjung Tidak hanya warga dari sekitar Mojokerto saja yang datang tetapi banyak juga yang dari luar kota.
Wisata ini di kelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan harapan dari salah satu pengelola yaitu "menginginkan masyarakat dusun Sidorejo ekonominya lebih maju, dengan rencana menambah fasilitas-fasilitas baru seperti perahu karet dan flaying fox untuk menarik banyak pengunjung, namun dengan adanya PPKM ini, pendapatan menurun drastis, program-program yang sudah di rencanakan pun juga gagal". Ungkap bapak Khoiri selaku pengelola sumber dhuwur
Puluhan PKL yang berjualan di sekitar area tersebut, salah satu PKL mengatakan "dengan adanya PPKM ini saya yang biasanya berjualan makanan ludes setiap hari, tanpa ada sisa, sekarang setiap hari harus membawa sisa maknan,bahkan sehari kadang hanya laku sepuluh porsi saja" ungkap ibu Sumiati pedagang bakso.
Tak hanya wisata airnya saja yang menarik ada salah satu hal yang menjadi daya tarik tersendiri dari wisata sumber dhuwur ini yaitu tradisi di setiap tahunya ada penangkapan ikan secara massal yang dilakukan oleh warga sekitar yang dilaksanakan setelah panen raya sekaligus membersihkan air di tambak sumber dhuwur. Dalam hal ini juga sudah 2 tahun tradisi ini tidak bisa di laksanakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H