Pengertian dan Pemikiran Tokoh Filsafat Pendidikan Perenialisme
A. Â Pengertian Filsafat Pendidikan Perenialisme
Prenialisme suatu ilmu pengetahuan yang bersifat umum dan mistis yang telah ada dan akan selalu ada selamanya.
Perenialisme  filsafat perenial ialah berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat abadi.
Aliran prenialisme beranggapan bahwa pendidikan harus didasari oleh nilai-nilai cultural masa lampau, oleh karena itu pada kehidupan modern saat ini banyak menimbulkan krisis dalam banyak bidang.
Filsafat perenialisme berusaha untuk mengungkapkan apa yang disebut dengan wahyu batinia, agama asli, yang terukir di dalam hati seseorang yang paling dalam yang senantiasa rindu pada tuhan,dan berpikir untuk berperilaku baik dan benar. Â Â
B. Pemikiran Tokoh Filsafat Pendidikan Pereialisme
Robert Maynard Hutchins ( 1899-1977 )
Ia merupakan seorang tokoh filsafat pendidikan yang berasal dari Amerika. Ia lahir pada tanggal 17 januari 1899. Pada tahun 1945-1951 di usia 30 tahun ia menjadi presiden termudah di universitas chicago. Ia merupakan juru bicara di dalam aliran prennialisme. Ia beranggapan bahwa pendidikan harus menumbuhkan kecerdasan dan pengembangan. Ia juga mengemukakan bahwa pendidikan mengimplikasikan pengajaran.Â
Pengajaan mengimplikasikan pengetahuan. Pengetahuan adalah kebenaran. Kebenaran dimana pun dan kapanpun adalah sama. Yaitu sama terbukti. Karena itu kapan pun dan dimanapun pendidikan adalah sama. Selain itu pendidikan dipandang sebagai suatu persiapan untuk hidup
Mortimer J. Adler
Mengartikan pendidikan sebagai proces, dimana semua kemampuan dan bakat manusia  dipengaruhi dengan pembiasaan, disempurnakan dengan kebiasan-kebiasaan yang baik, melalui sarana yang dibuat secara aristik dan dipakai untuk membantu orang lain atau dirinya sendiri dalam rangka mencapai tujuan yang diterapkan, yaitu kebebasan yang baik. Jadi,  Mortimer J. Adler ingin mengatakan bahwa pendidikan adalah mencetakan kepribadian manusia menjadi lebih optimal dan lebih baik, dimana seluruh potensi dan bakar alam yang dimilikinya dikembangkan semakin mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H