Wabah pandemi telah menyoroti kerentanan dan tantangan bagi seluruh penduduk. Banyak dampak telah terjadi yang disebabkan oleh wabah ini. Namun kita manusia dengan sebaik-baik bentuk juga sebaik-baik akal wajib berpikir dan mengambil hikmah yang tersembunyi dibalik segala sesuatu, baik yang bersifat terang-terangan ataupun tersembunyi.
Contoh hikmah yang dapat kita jadikan sebagai pelajaran adalah membuat kita semakin sadar bahwa kita sebagai manusia hanyalah seorang yang lemah dan tak berdaya. Bisa kita lihat virus yang kecil saja sudah bisa menggemparkan manusia dengan ketakutan dan kepanikan. Mungkin banyak orang yang marah, kesal, dan ketakutan karena wabah ini. Namun hal itu tidak akan merubah keadaan seperti ini. Ini tugas kita sebagai makhluk yang berakal bahwa wabah pandemi dapat kita ambil hikmah nya dan menjadikannya pelajaran.
Salah satunya dengan keadaan yang terbatas seperti saat ini menyulitkan kita berkomunikasi dan melakukan aktivitas normal seperti biasa, contohnya saja aktivitas pendidikan yang berbasis tatap muka diliburkan sementara dan menetapkan sistem daring. Bagaimanapun juga, siap atau tidak, setuju atau tidak, pendidikan dengan sistem daring ini harus kita terima dan kita tentunya harus bisa beradaptasi dengan perubahan ini mengingat sistem ini juga telah direalisasikan di beberapa instansi pendidikan.
Untuk perguruan tinggi yang sudah memiliki sistem akademik berbasis daring tampaknya tidak menjadi masalah terhadap penerapan kebijakan belajar mengajar jarak jauh. Yang jadi masalah bagi sebagian perguruan tinggi lain dan sekolah yang tidak memiliki sistem tersebut.
Oleh sebab itu dibutuhkan pemanfaatan teknologi yang menyokong dalam kegiatan belajar mengajar berbasis daring. Pemanfaatan teknologi yang sudah ada dan yang tengah berkembang menjadi faktor penting keberhasilan dan feedback yang akan di rasakan.Â
Namun dengan adanya peran teknologi yang semakin canggih dan berkembang setiap saat mempermudah kehidupan. Teknologi memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan, terlebih lagi dalam keadaan seperti ini. Tanpa kita sadari teknologi informasi telah masuk ke dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari internet, spreadsheet, wordprocessor dan database. Tidak hanya bagi orang yang berkecimpung dalam bidang komputer, teknik, perbankan atau sains, tapi juga telah melebar ke bidang lainnya. Komputer dan teknologi informasi telah sampai pada taraf pervasif, yang telah begitu menjadi satu dalam proses belajar dan mengajar sehari-hari. Dari menulis laporan, perangkat analisis, hingga ke pelaksanaan percobaan.
Kondisi ini justru memberikan peluang bagi ranah pendidikan untuk menggunakan komputer dan teknologi informasi sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar di sekolah dan instansi pendidikan lainnya. Jika diamati melalui studi empiris dan observasi pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan khususnya di sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar sampai menengah atas sangatlah beragam, khususnya penerapannya dalam inovasi media pembelajaran berbasis teknologi. Sepeerti E-learning, Google Classroom, Zoom, GMeet dan media lainnya. Pemanfaatan teknologi ini dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman.
Dengan adanya wabah ini memunculkan akselerasi transformasi teknologi pendidikan yang melahirkan berbagai platform program pembelajaran online untuk pembelajaran daring. Selain itu pemanfaatan teknologi informasi memberikan perkembangan kursus online gratis.
Sudah sepatutnya kita bersyukur dan mengambil hikmah dari wabah ini salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan baik. Dengan adanya teknologi, pendidikan masih terus berlanjut dengan sistem daring, kita juga bisa berkomunikasi dengan kerabat jauh, teman-teman kita dengan nyaman, bahkan kita bisa mempelajari hal baru dan mengasah hobi kita dan banyak hal yang kita bisa eksplorasi.
Teknologi informasi juga akan berdampak negatif jika pemakainya menggunakannya untuk hal buruk. Sekarang semua serba mudah di akses mulai dari hal yang baik hingga yang buruk, cukup scroll layar gadget ke atas dan bawah. Kemudahan ini justru membuat orang malas belajar, malas berpikir, dan menjadi budak teknologi. Manusia yang telah dikaruniai akal harusnya bisa bersikap bijak dalam menggunakan teknologi.Â
Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran manusia itu sendiri. Kesadaran diri itu sangat penting dibarengi dengan niat yang kuat serta melakukannya dengan sepenuh hati. Jadi stop berdiam diri, ayo tanamkan dalam hati bahwa orang yang bijak adalah orang yang menggunakan waktunya dengan efektif dan enggan membuang waktu nya untuk hal yang tidak bermanfat serta terapkan dengan melakukan setiap hal dengan baik dan sikap yang bertanggung jawab. Sehingga semuanya seimbang. Karena semua yang kita lakukan akan dipertanggung jawabkan di hadapan sang Maha Kuasa.
