Mandi merupakan salah satu kebutuhan bagi manusia. Kebutuhan mandi tiap orang didasari pada jadwal aktivitas dan kegiatan yang dijalani. Sebagian orang mandi rutin saat pagi dan sore hari, tetapi ada juga yang diharuskan mandi saat malam hari karena jadwal aktivitasnya yang tidak menentu. Stigma yang berkembang di masyarakat bahwa "Mandi Malam Membuat Rematik" kerap kali menjadi pertimbangan untuk sebagian orang yang mempercayainya.
Rematik adalah penyakit yang menyerang otot atau persendian. Gejala yang timbul kerap kali berupa radang yang kemudian dapat mengakibatkan kaku, rasa nyeri, hingga bengkak pada sendi.3 Bagian tubuh yang sering terkena rematik antara lain tangan, kaki, lutut.3 Rematik menjadi sangat mengganggu apabila sudah timbul rasa nyeri karena dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari mulai dari menulis, berdiri dari tempat duduk, membungkuk, memakai baju, dan lain-lain.3
Rematik terdiri dari beberapa jenis dan dapat menjangkiti perototan ataupun persendian manapun. Salah satu rematik yang paling umum terjadi pada orang banyak adalah Rheumatoid Arthritis, umumnya menyerang 1-5% orang dewasa di seluruh dunia dan sangat rentan menyerang kelompok usia 20-50 tahun.3
Secara medis rematik lebih dikenal dengan istilah Rheumatoid Arthritis adalah penyakit inflamasi sistemik autoimun kronis.1 Kondisi dimana kekebalan tubuh atau sistem imun menyerang jaringan-jaringan sendi atau otot yang merupakan jaringan sehat sehingga tergolong penyakit auto imun.
Auto imun adalah suatu keadaan dimana sistem imun seseorang yang seharusnya menyerang infeksi malah menyerang jaringan tubuh yang normal. Sistem imun menyerang sinovial yang merupakan cairan pelumas sendi atau tendon dalam tubuh.3 Sinovial sebagai cairan pelumas mempermudah tubuh untuk melakukan pergerakan, sehingga jika terkena rematik tubuh menjadi kaku, susah bergerak, dan bengkak di beberapa bagian. Penyakit ini dapat menyebabkan pemusnahaan kartilago secara progresif, kerusakan sendi, erosi pada tulang, hingga cacat berat jika tidak diobati.1
Mandi malam menggunakan air dingin mengakibatkan persendian menjadi kaget dan otot menjadi kaku sehingga stigma di masyarakat dengan serta merta menyebutkan hal tersebut merupakan rematik. Mandi malam menggunakan air dingin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Sehingga bagi penderita rematik, mandi malam jelas dapat memperburuk keadaan dan keberadaan penyakit.
Tidak dianjurkan kepada masyarakat untuk mandi malam kecuali menggunakan air hangat karena dapat merelaksasi otot dan sendi tubuh agar tidak kaku. Namun, mandi di malam hari tidak dianjurkan bagi bayi karena pengaturan suhu pada tubuh bayi belum sempurna yang ditakutkan akan terjadi Hipotermia yang merupakan penurunan suhu tubuh di bawah normal.
Sejauh ini belum ada penelitian yang bisa menyatakan dengan jelas dan secara spesifik penyebab penyakit rematik. Tetapi yang sudah pasti, rematik merupakan penyakit auto imun yang dipicu oleh kombinasi beberapa faktor, diantaranya adalah kerentanan genetik, perubahan hormon, infeksi virus, keturunan genetik (riwayat keluarga), gaya hidup, lingkungan, obesitas, jenis kelamin, dan usia.1
Telah diamati bahwa riwayat keluarga adalah faktor yang paling signfikan yang dapat menyebabkan rematik. Tetapi, perokok berisiko lebih besar terkena penyakit ini karena pemakaian tembakau yang menyebabkan fungsi imun menjadi cacat dan apalagi jika tubuh memiliki gen penyebab rematik (hasil studi dari Arthritis Research and Therapy). Alasan non-genetik lainnya yang diyakini sebagai penyebab rematik adalah kekurangan vitamin D.2
Stigma yang berkembang dalam masyarakat adalah suatu hal yang salah kaprah. Sehingga bisa dinyatakan dengan jelas bahwa "Mandi Malam Membuat Rematik" hanyalah sebuah mitos belaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H