Rabu, 21 Desember 2022 menjadi hari perdana peluncuran buku antologi puisi karya peserta didik SMPN 15 Kota Serang, Banten.
Kegiatan ini menjadi langkah awal Sahabat Literasi bergerak di Kota Serang dan sebagai penyemangat para guru juga peserta didik di SMP tersebut.
November bulan lalu, saya mengadakan seminar literasi di sekolah tersebut dan mengajak anak-anak di sana untuk berimajinasi dengan tema hujan.
Mengapa tema hujan?
Karena saat saya berkunjung ke sekolah tersebut kebetulan sedang turun hujan, dan saya ingin anak-anak bermain dengan tinta pena menyambungkan lewat aksara-aksara hingga terbentuk puisi yang indah.
Antusias anak-anak sangat membuat saya kagum, dan dari sekitar 800 yang mengumpulkan tulisan dalam bentuk puisi, akhirnya saya memilih 100 tulisan untuk dijadikan buku.
Saya buat menjadi 2 buku dengan judul rinai hujan dan dialog hujan.
Rinai sendiri memiliki arti rintik atau gerimis dan saya sendiri mamberi makna judul tersebut adalah bersembunyi di balik rintik hujan dengan berbagai kicauan perasaan masing-masing.
Sedangkan, Dialog Hujan saya maknai sebagai percakapan dengan hujan yang mana saat kita berada dalam payung melewati hujan, pasti ada percakapan kita bersama hujan yang tak terdengar oleh orang lain.
Puisi adalah curahan kata yang indah diisi dengan diksi agar tulisan bisa dinikmati oleh pembaca.
Anak-anak SMPN 15 sudah mencoba melakukan karya nyata dengan imajinasi mereka sendiri. Sesuatu nilai plus buat saya dan beberapa orang yang melihat karya nyata mereka.
Acara launching buku tersebut berjalan dengan baik.
Dihadiri oleh Bapak Pengawas Kota Serang beserta sambutan dari beliau juga motivasi yang semoga bisa menjadi penyemangat.
Bapak kepala sekolah yang memberi dukungan positif kepada anak-anak didik juga guru-guru beserta wali murid yang anaknya terpilih menjadi 6 penulis terbaik.