Sebelumnya, mari kita berkenalan dengan rubik.
Apa itu rubik?
Kubus Rubik adalah sebuah permainan teka-teki mekanik yang ditemukan pada tahun 1974 oleh pemahat dan profesor arsitektur Hongaria, Ern Rubik. (id.m.wikipedia.org)
Ada berbagai macam rubik, seperti Standar cube, master cube, proffessors cube, V-cube 6, dan masih banyak lagi.
Rubik memiliki banyak manfaat, terutama untuk otak manusia. Rubik dapat meningkatkan daya fokus dan konsentrasi, serta dapat meningkatkan kemampuan analisis.
Sebagian orang menganggap rubik adalah mainan anak-anak yang sepele (tidak penting). Ada juga yang menganggap rubik sebagai hal yang istimewa.
Dengan melihat permainan rubik, terkadang orang memiliki rasa penasaran dan mencobanya. Dalam hal ini, tidak jarang mereka mencoba menyelesaikan satu sisi tanpa mempedulikan sisi lainnya, sehingga berakhir berantakan. Setelah berkali-kali gagal mereka mulai malas dan membiarkannya tergeletak begitu saja. Â Mereka menganggap rubik begitu rumit.
Tetapi tidak demikian pada orang-orang yang berhasil menyelesaikan rubik. Mereka mencari tahu jalan keluarnya dengan berbagai cara, hingga di temukan kunci penyelesaiannya yaitu "rumus". Ya, rubik memiliki rumus layaknya matematika. Dengan rumus tersebut kita bisa memutar rubik secara beraturan. Kita dapat menempatkan warna-warna sesuai tempatnya dan memutar rubik kembali tanpa merusak warna yang sudah tersusun. Setelah mempelajari dan berhasil menyelesaikan satu jenis rubik, kita akan semakin bersemangat dan semakin penasaran dengan jenis rubik yang lain. Mengenai kecepatan pemutaran, semakin sering kita memainkan rubik maka semakin lancar gerakan tangan kita. Inilah yang di sebut manfaat rubik dalam melatih gerakan motorik.
Di sini dapat di simpulkan bahwa permainan rubik tidak sesulit yang kita bayangkan. Mempelajari rubik sama halnya dengan mempajari hal lain. Untuk bisa mencapai hasil yang kita inginkan, kita perlu meningkatkan kemauan untuk belajar. sayangnya, kebanyakan orang hanya ingin bisa menyelesaikan rubik tanpa mau mempelajari rumusnya.
Di tulis oleh : Putri Winda Wahyudi
(Mahasiswi Universitas Pamulang - S1 Sastra Indonesia)
