Mohon tunggu...
Putri PamungkasCahyaneng
Putri PamungkasCahyaneng Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seseorang yang suka membaca buku dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dawet Hitam Jadi Primadona di Rabu Pungkasan Stand MTsN 6 Bantul Ramai Diserbu Pengunjung

4 September 2024   10:30 Diperbarui: 4 September 2024   10:32 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Stand MTsN 6 Bantul (doc.bas)

Bantul (MTs Negeri 6 Bantul) - Dawet hitam menjadi minuman yang paling banyak dicari oleh pengunjung dalam acara Rabu Pungkasan yang digelar dalam acara tradisi Rabu Pungkasan di Wonokromo Bantul seperti terlihat pada Kamis, (29/09/2024). Di antara banyaknya stand yang menawarkan berbagai makanan dan minuman tradisional, stan MTs Negeri 6 Bantul berhasil mencuri perhatian berkat kelezatan dawet hitam yang disajikan. Minuman tradisional khas Jawa ini tak hanya menyegarkan, tetapi juga memiliki cita rasa unik yang membuat banyak orang ingin mencobanya.

Sejak sore stand MTs Negeri 6 Bantul sudah mulai didatangi oleh pengunjung yang penasaran untuk mencicipi dawet hitam. Para pengunjung, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, rela mengantri panjang demi mendapatkan segelas dawet hitam yang terkenal dengan rasa manis legit dan gurihnya. Paduan santan, gula merah, dan cendol hitam yang terbuat dari bahan alami menjadi daya tarik tersendiri.

Guru dan siswa MTs Negeri 6 Bantul yang bertugas di stand tersebut tampak sibuk melayani permintaan yang terus mengalir. Mereka juga memanfaatkan momen ini untuk mengenalkan proses pembuatan dawet hitam kepada para pengunjung. Banyak pengunjung yang tertarik dengan cerita di balik pembuatan cendol hitam yang menggunakan arang bambu sebagai bahan pewarna alami, sehingga aman dan sehat untuk dikonsumsi.

Dawet hitam ini tidak hanya disukai oleh masyarakat lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan yang datang ke acara Rabu Pungkasan. Mereka mengaku terkesan dengan rasa dan keunikan minuman ini, sehingga tak heran jika stand MTs Negeri 6 Bantul selalu ramai setiap kali acara digelar. Beberapa pengunjung bahkan membeli dawet hitam dalam jumlah banyak untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Keberhasilan MTs Negeri 6 Bantul dalam memperkenalkan dan mempopulerkan dawet hitam ini menunjukkan bahwa minuman tradisional masih memiliki tempat di hati masyarakat, terutama di tengah maraknya minuman modern. Dengan adanya acara seperti Rabu Pungkasan, diharapkan tradisi dan kuliner khas Jawa seperti dawet hitam dapat terus dilestarikan dan dikenal lebih luas. (bas/put)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun