Minggu (17/11/2024) malam, wilayah Kota Madiun diguyur hujan deras disertai angin kencang selama kurang lebih tiga jam. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan beberapa ruas jalan di area pemukiman penduduk digenangi banjir.Â
Sebut saja area perumahan di Kelurahan Manisrejo, Kelun ataupun Nambangan Lor. Selain itu area perbatasan Kota dan kabupaten Madiun seperti jembatan Mojopurno dan Bok Malang juga terdampak banjir.Â
Hingga pagi harinya, air tidak kunjung surut. Beberapa aktivitas warga yang terkena banjir menjadi terganggu. Banjir setinggi lutut orang orang dewasa menjadikan arah lalu lintas harus dialihkan, akibatnya beberapa kendaraan harus putar balik dan mencari jalur alternatif.Â
Sebaliknya, pemandangan menarik tertangkap kamera saat debit air berangsur menurun. Di wilayah perumahan Kelun, anak-anak justru menikmati banjir dengan cara yang unik.
Anak-anak usia 10 hingga 15 tahun itu memasang tali dadakan dari bahan seadanya untuk dijadikan net pertandingan voli. Mereka yang mayoritas anak laki-laki menganggap permainan tersebut seperti voli pantai. Sebab bermain voli di tengah genangan air banjir.
"Asyik seperti sedang bermain voli pantai,"ujar salah satu anak.
Dengan fasilitas bola sepak seadanya, anak-anak mulai memukul bola untuk dioper ke anggota timnya. Sesekali memamerkan smash untuk melewati net dan melumpuhkan tim lawan. Cipratan- cipratan air yang mengenai wajah justru membuat anak-anak semakin riang.
Dari fenomena menarik ini, anak-anak lebih memahami makna hujan adalah berkah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H