Setelah sebelumnya saya mempelajari tentang perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran maka pada topik kali ini saya akan mempelajari tentang pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ yaitu memahami tentang ZPD yang dimiliki oleh peserta didik sehingga guru dapat menentukan pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan, strategi, metode dan teknis pembelajaran yang tepat. Sama seperti sebelumnya pada topik ini juga menggunakan alur MERDEKA yaitu Mulai Dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi dan yang terakhir Aksi Nyata.
Pada bagian ‘Mulai Dari Diri’ ini saya diminta untuk menonton video tentang pendidikan suatu desa di Kabupaten Alor dimana pada video tersebut terlihat bahwa ketidakmerataan pembangunan dan pendidikan yang ada di Indonesia sangat mempengaruhi keberlangsungan suatu proses pembelajaran. Saya juga diminta untuk menjawab dua buah pertanyaan reflektif tentang bagaimana cara memperhatikan pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ peserta didik.Â
Setelah menonton video dan menjawab dua buah pertanyaan pemantik ini hal yang saya pikirkan sebelum memulai proses pembelajaran lebih lanjut adalah untuk menciptakan proses pembelajaran yang bermakna dan memperoleh hasil yang optimal guru terlebih dahulu harus memahami karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik termasuk tingkat kemampuan (ZPD) peserta didik. Sehingga sebagai seorang calon guru maka penting bagi saya untuk dapat benar-benar memahami materi atau konsep yang dijelaskan pada topik ini agar nantinya dapat saya implementasikan pada saat merancang dan melaksanakan pembelajaran disekolah.
Pada bagian ‘Eksplorasi Konsep’ ini, saya mempelajari dan memahami tentang konsep ZPD pada pembelajaran. Zone of Proximal Development (ZPD) merupakan sebuah teori yang dikembangkan oleh Vygotsky. Zone of Proximal Development (ZPD) adalah jarak antara tingkat perkembangan aktual (yang dimiliki peserta didik) dan tingkat perkembangan potensial (yang dikuasai peserta didik). Zone of Proximal Development (ZPD) memfokuskan pada pemberian bantuan melalui penerapan scaffolding untuk membantu peserta didik mencapai tingkat perkembangan yang lebih tinggi dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. Scaffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan kepada peserta didik, dimana bantuan yang diberikan secara bertahap dikurangi hingga kemudian peserta didik diberikan kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang lebih besar agar peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang diberikan secara mandiri.Â
Oleh karena itu ZPD menekankan pentingnya peran guru dalam membantu peserta didik mencapai potensi maksimalnya. Sebagai pendidik, penting untuk memahami tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik agar dapat memberikan bantuan dan bimbingan yang sesuai dengan ZPD mereka. Serta ZPD juga menekankan pentingnya kolaborasi dan interaksi sosial dalam proses pembelajaran. Melalui kolaborasi dengan teman sebaya atau guru, peserta didik dapat saling membantu dan belajar satu sama lain. Interaksi sosial ini dapat merangsang berpikir kritis, memperluas pemahaman, dan meningkatkan motivasi peserta didik.
Pada bagian ‘Ruang Kolaborasi’ ini saya dan rekan-rekan berdiskusi dan memberikan pendapat atau pandangan masing-masing anggota kelomok mengenai pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’  yang mempengaruhi proses pendidikan serta mengenai kesiapan masing-masing anggota kelompok untuk mengajar dengan memperhatikan pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’. Melalui kegiatan ini saya menjadi lebih memahami mengenai ZPD dan penerapannya dalam proses pembelajaran dari berbagai sudut pandang anggota kelompok.
Pada bagian ‘Demonstrasi Kontektual’ ini semua kelompok diminta untuk mepresentasikan hasil diskusinya pada bagian ruang kolaborasi dan kelompok lain memberikan tanggapan serta pertanyaan terkait konsep pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ peserta didik. Hal ini berguna untuk menambah wawasan dan sudut pandang saya tidak hanya dari sudut pandang anggota kelompok saja akan tetapi saya juga dapat bertukar pendapat dengan anggota kelompok lain sehingga dapat menambah pemahaman saya mengenai konsep ZPD ini dan penerapannya dalam pembelajaran.
Pada bagian ‘Elaborasi Pemahaman’ sejauh ini hal yang sudah saya pahami tentang topik ini adalah bahwa ZPD atau tingkat kemampuan peserta didik merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu pembelajaran. Dimana dengan memahami ZPD peserta didik guru dapat menentukan bantuan atau bimbingan yang hendak diberikan sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Hal baru yang saya pelajari dari topik ini adalah bahwa dalam proses pembelajaran dengan mempertimbangkan ZPD ini sangat dipengaruhi oleh interaksi antara peserta didik dan lingkungannya dimana dalam proses pembelajaran dengan mempertimbangkan ZPD, peserta didik diharapkan dapat memecahkan masalah baik secara mandiri maupun dengan bantuan atau bimbingan guru dan teman sejawat melalui diskusi dan kolaborasi.
 Dengan memahami ZPD yang dimiliki peserta didik sebelum melaksanakan pembelajaran dapat membantu guru dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan memfasilitasi perkembangan peserta didik dengan cara yang lebih efektif. Selanjutnya yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah tentang bagaimana cara seorang guru dapat benar-benar memahami ZPD yang dimiliki oleh peserta didik yang akan diajarkannya karena biasanya guru tidak hanya mengampu satu kelas saja melainkan ada beberapa kelas. Kemudian bagaimana cara guru untuk mengidentifikasi dan memahami ZPD yang dimiliki oleh peserta didik yang berkebutuhan khusus serta bimbingan atau bantuan seperti apa yang dapat dilakukan guru unruk membantu peserta didik tersebut belajar.
Pada bagian ‘Koneksi Antar Materi’ ini saya mengaitkan materi pada topik ini yaitu tentang pembelaaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ peserta didik dengan topik pada mata kuliah lain di program PPG prajabatan ini seperti mata kuliah Pembelajaran Berdiferensiasi, Filosofi Pendidikan Indonesia, Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya, Prinsip Pengajaran dan Asesmen dan Praktik Pengenalan Lapangan 1. Dimana topik pada beberapa mata kuliah ini memiliki keterkaitan yaitu sama-sama mempelajari tentang memahami peserta didik baik itu dari latar belakang, karakter serta kebutuhan belajar peserta didik agar guru dapat merancang dan menciptakan suatu pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
Dan yang terakhir bagian ‘Aksi Nyata’ dimana pada bagian ini saya merefleksi pemahaman saya selama mempelajari topik ini dan manfaat yang dapat saya ambil dari mempelajari topik ini adalah dapat membantu saya dalam memahami pentingnya mempertimbangkan dan menerapkan ZPD peserta didik dalam suatu proses pembelajaran. Selanjutnya saya menilai kesiapan saya saat ini dalam skala 1-10 adalah 8 karena saya menyadari untuk menjadi seorang guru yang professional diperlukan ketemapilan dan pemahaman yang mendalam terkait peserta didik salah satunya yaitu pemahaman tentang ZPD yang dimiliki oleh peserta didik. Dan yang harus saya persiapkan lebih lanjut untuk saat ini adalah dengan terus menambah pengetahuan saya tantang tingkat kemampuan peserta didik (ZPD) dan juga dengan mengasah keterampilan saya dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran dikelas dengan memperhatikan ZPD peserta didik agar saya terbiasa untuk menentukan dan memberikan bantuan yang tepat kepada peserta didik untuk dapat memfasilitasi peserta didik dalam belajar dan mengembangkan potensinya.