Mohon tunggu...
Putri Pransiska
Putri Pransiska Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Agama di Indonesia

13 Juni 2023   03:00 Diperbarui: 13 Juni 2023   03:15 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aswan Daulay, S.Ag.,MM.Putri Pransiska (2201020136),Nurkhafifa (2201020126),Akmal Ridhoansyah Sihombing (2201020015)

FITK IAIDU Asahan-Kisaran, Pendidikan Agama Islam

PENDAHULUAN

Agama merupakan way of life dalam perjalanan hidup umat manusia di dalam alam semesta ini. Sehingga nilai-nilai yang dipunyainya akan selalu dibahas dan tak pernah usang untuk dibicarakan. Ahli sejarah mengatakan bahwa kata agama berasal dari bahasa Sansekerta, yang bermakna haluan. peraturan, jalan atau kebaktian kepada Tuhan. Adapula yang berpendapat bahwa agama berarti tuntunan. Hal ini dapat dibenarkan karena ajaran agama memang menjadi tuntunan hidup bagi pemeluknya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa agama merupakan pedoman hidup bagi umat manusia dalam rangka memperoleh kebahagiaan hidup, baik kehidupan dimensi jangka pendek di dunia maupun pada kehidupan dimensi jangka panjang di akhirat kelak.

Agama adalah sarana bagi manusia dalam menanamkan kebaikan dan amal soleh selama hidupnya didunia ini, sehingga masalah keagamaan sering kali hadir dalam sejarah kebudayaan manusia. Hal ini dikarenakan agama telah mendasari alam pikiran dan tingkah laku manusia baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk baik dari sisi budaya, etnis, bahasa, dan agama. Dari sisi agama di negara ini hidup berbagai agama besar yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Selain itu, tumbuh dan berkembang pula berbagai aliran atau kepercayaan lokal yang jumlahnya tidak kalah banyak.

PEMBAHASAN

  • Sejarah Pengurusan Agama HinduDi Indonesia

Sejarah Perguruan Agama Hindu Di Indonesia Perguruan agama Hindu memiliki sejarah panjang di Indonesia. Hinduisme sendiri telah ada sejak zaman kuno, dan pengaruhnya mulai terlihat di kepulauan Indonesia sejak abad ke-1 Masehi. Namun, Hinduisme baru benar-benar berkembang dengan kuat pada masa Kerajaan Medang di Jawa Tengah pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Selama periode ini, agama Hindu berkembang pesat dan mempengaruhi budaya, seni, dan arsitektur di pulau Jawa.

Menurut hasil penelitian J. Brandes menyatakan sebelum pengaruh Hindu masuk ke Indonesia, di Indonesia sendiri telah mengenal 10 unsur kebudayaan asli yang meliputi seni wayang, seni gamelan, seni batik, seni metrum (puisi herbentuk matrik), memande logam, sistem mata uang, pengetahuan berlayar, dan sistem susunan pemerintahan.

Agama Hindu yang kita kenal sekarang, lahir dan berkembang pertama kali di India, yaitu di daerah Punjab (di lembah sungai Sindhu) dan dalam perkembangannya sampai ke daerah lembah sungai Gangga dan Yamuna. Nama Hindu dimungkinkan berasal dari kata "Sindhu, yaitu nama sungai di India Barat Daya yang sekarang dikenal dengan nama Punjab. Ratusan tahun sebelum masehi datanglah bangsa Arya dari daratan Eropa Timur Laut ke India. Bangsa ini termasuk dalam ras bangsa Indo Germania. Bangsa Arya adalah bangsa pengembara yang masuk ke India melalui celah Kaiber atau Kaiber Pass. Bangsa Arya masuk dan menetap di lembah Sungai Sindhu yang alamnya subur. Kedatangan bangsa Arya, mendesak bangsa Dravida yang lebih dahulu berada di tempat itu, yang pada perkembangannya selanjutnya mereka berbaur dan menurunkan bangsa India yang sekarang (Wayan Midastra,2007:30)

  • Pendidikan Agama Dalam Sistem Pendidikan Nasional

Berkenaan dengan pendidikan nasional, sepertinya pendapat Ki Hajar Dewantara, yang disunting oleh Abuddin Nata, sudah bisa mewakili. Ia berpendapat bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang beralaskan garis hidup dari bangsanya dan ditujukan untuk keperluan perikehidupan yang dapat mengangkat derajat Negara dan rakyatnya agar dapat bekerjasama dengan bangsa lain untuk kemuliaan segenap manusia di muka bumi. Lebih lanjut. Ki Hajar Dewantara menyoroti pendidikan sebagai upaya memelihara hidup tumbuh ke arah kemajuan. Pendidikan menurutnya adalah usaha kebudayaan berasaskan peradapan. yakni memajukan hidup agar mempertinggi derajat kemanusiaan.

Sementara dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dijelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan demikian maka tujuan pendidikan yang hendak dicapaipun disesuaikan dengan kepentingan bangsa Indonesia, yang sekarang ini tujuan pendidikan tersebut dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU sisdiknas),(Muh Wasith Achadi,2018:155).

  • Implementasi Nilai-Nilai Agama Dalam Sistem Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun