Sebagian banyak remaja menganggap bahwa dengan mengkonsumsi rokok akan menghilangkan atau mengurangi strees yang di deritanya, menghilangkan kekecawaan yang mereka rasakan, sebagian remaja mengungkapkan mengkonsumsi rokok di karenakan tekanan dari teman-teman jika tidak merokok akan mendapatkan ejekan oleh teman sebaya, tayangan dari iklan rokok yang membuat para sebagian remaja penasaran dengan rokok yang mengakibatkan melakukan percobaan  merokok.Â
Perilaku merokok merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan bahkan kematian, terutama bagi masyarakat yang melakukan aktivitas merokok sebagai perokok aktif dan orang yang tidak melakukan aktivitas merokok namun terkena dampak terutama pada perokok yang akitf. kebutuhan terhadap rokok adalah salah satu faktor risiko utama penyebab timbulnya bermacam-macam penyakit tidak menular antara lain yaitu:  penyakit penumpukan pembuluh darah plak di dinding arteri atau dalam medis disebut dengan penyakitarteroskeloris pada jantung, penyumbatan aliran darah di otak (stroke), sel tidak normal (tumor) paru-paru, sel tidak normal (tumor) mulut, mengakibatkan bayi yang lahir prematur dan penyakit kencing manis yang menjadi penyebab kasus banyaknya orang meninggal dalam jumlah besar di  seluruh dunia (Riyanti et al., 2022)
Ada sejumlah faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan perilaku merokok, yaitu: faktor dari dalam dan dari luar salah satunya faktor dari lingkungan adalah pergaulan , faktor dari dalam meliputi emosi, motivasi dan pengetahuan seseorang sementara faktor dari luar meliputi lingkungan sosial seseorang seperti teman sebaya, keluarga, lingkungan tempat tinggal dan kebudayaan.Â
Lingkungan sosial merupakan lingkungan dimana remaja bertumbuh dapat mempengaruhi kebiasaan dan pembentukan karakter remaja, lingkungan sosial berhubungan dengan perilaku merokok pada usia remaja lingkungan sosial merupakan faktor dari luar adalah salah satu pemicu remaja melakukan perilaku merokok, lingkungan sosial remaja yang paling berpengaruh yaitu keluarga atau orang tua dan teman sebaya. Perlu adanya pendampingan atau pengawasan khusus terhadap remaja agar dapat menurunkan atau mengurangi prevalensi perilaku merokok pada remaja, khususnya di Indonesia (Riyanti et al., 2022).
Berikut tips dan cara dalam mencegah merokok pada kalangan remaja yaitu dengan cara berikan pengetahuan dan pengarahan tentang bahaya merokok serta berikan pengetahuan pada mereka bahwa merokok sangat berbahaya bagi kesehatan dan berikan pada mereka contoh orang yang terkena dampak bahaya rokok, hindari berkumpul dengan teman-teman yang sedang merokok, yakinlah bahwa rokok bukan satu-satunya sarana pergaulan, jangan malu mengatakan bahwa diri kita bukan perokok, perbanyak mencari informasi tentang bahaya rokok, hindari sesuatu yang terkait dengan rokok (sponsor, iklan, poster, rokok gratis), lakukan hal-hal positif lainnya seperti olahraga, membaca dan lainnya yang menyehatkan (Kemenkes RI, 2019)
Â
REFERENSI
Hastuti, R. (2021). PSIKOLOGI REMAJA (Ed.I).
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar. In Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) (Vol. 53, Issue 9).
Kemenkes RI, P. (2018). Dampak buruk jika Anda menjadi perokok aktif maupun perokok pasif. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-kronik/dampak-buruk-jika-anda-menjadi-perokok-aktif-maupun-perokok-pasif
Kemenkes RI, P. (2019). Tips Menghindari Agar Tidak Merokok. https://doi.org/http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-kronik/tips-menghindari-agar-tidak-merokok