Dalam dunia industri musik tanah air, nama kota Maumere tidaklah terlalu menonjol. Namun pada tahun 2018 yang lalu, musik daerah Maumere mulai diperhitungkan ketika sebuah lagu ciptaan Nyong Franco yang berjudul Gemu Famire menjadi viral di media sosial.Â
Lagu ini dinyanyikan dalam event resmi negara yakni pada saat Upacara Hari Kemerdekaan Indonesia di Istana Negara pada 17 Agustus tahun 2018 yang lalu. Tak cuma itu, lagu Gemu Famire adalah salah satu lagu pengiring dalam olah raga senam di sekolah-sekolah, instansi pemerintah maupun kalangan para prajurit TNI.
   Perkembangan musik di Maumere pun terus berlanjut. Tidak lama setelah demam 'Gemu Famire' ini seorang penyanyi pria, asli dari Maumere, Near, berkolaborasi dengan gadis belia bernama Dian Sorowea 'menghebohkan' industri musik tanah air dengan lagu 'Karna Su Sayang'.Â
Karna Su Sayang yang merupakan lagu berbahasa Indonesia beraksen Indonesia Timur ini diminati berjuta-juta kaum muda di Indonesia. Lagu Karna Su Sayang ini pula menghantar Immanuel Andriano Kure atau Near menerima penghargaan bergengsi industri musik tanah air Anugerah Musik Indonesia atau AMI sebagai 'Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik.
Imbas dari 'Kehebohan' ini adalah semakin dikenalnya penyanyi-penyanyi Maumere yang selama ini sebenarnya cukup banyak tapi kurang 'terlihat' oleh industri musik tanah air. Para penyanyi-penyanyi indi label ini semakin bersemangat dalam berkarya dan semakin bergairah menunjukkan karya mereka di media sosial.
Geliat tersebut tidak terlepas dari pengaruh musisi-musisi lawas seperti Bobby Tunya, J. E. Papache pada tahun 80-90an.
BOBBY TUNYA
BOBBY TUNYA adalah penyanyi lagu berbahasa daerah yang sangat terkenal di Flores pada tahun '80-an dan '90-an.Â
Selain menyanyikan lagu-lagu yang bertema kehidupan sosial di Nusa Tenggara Timur, Bobby juga menciptakan lagu-lagunya sendiri.Â
Lagu-lagu Bobby Tunya yang terkenal di masanya:
Jemu Juru