Tapanuli Tengah adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Utara, dengan ibukotanya adalah Pandan yang lokasinya berbatasan dengan Kota Sibolga. Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai Daerah Otonom dipertegas oleh Pemerintah dengan Undang-undang Nomor 7 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 19 Tahun 2007 maka ditetapkan Hari Jadi Kabupaten Tapanuli Tengah adalah tanggal 24 Agustus 1945.
Kabupaten Tapanuli Tengah secara administraif merupakan salah satu daerah di wilayah pesisir barat Provinsi Sumatera Utara. Lokasinya berada di sebelah selatan Danau Toba. Panjang garis pantai di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 200 km dan wilayahnya sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatra dan sebagian lainnya di pulau-pulau kecil dengan luas wilayah 2.188 km.
pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Tapanuli Tengah berdasarkan angka sebesar , yaitu Rp78.814.754.455,14 dalam angka tahun 2023.
Nilai PAD Nilai PAD sebesar Rp78.814.754.455,14 merupakan jumlah pendapatan yang berasal dari sumber-sumber pendapatan daerah sendiri, seperti pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Kontribusi terhadap Pendapatan Daerah PAD merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting karena mencerminkan tingkat kemandirian fiskal suatu daerah. Semakin besar kontribusi PAD terhadap total pendapatan daerah, maka semakin mandiri daerah tersebut dalam membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya.
Potensi Peningkatan Nilai PAD sebesar Rp78.814.754.455,14 pada tahun 2023 dapat dianalisis lebih lanjut dengan membandingkannya dengan tahun-tahun sebelumnya untuk melihat tren dan potensi peningkatannya. Jika tren menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, maka hal itu menunjukkan bahwa daerah tersebut berhasil mengoptimalkan sumber-sumber pendapatannya sendiri.
Prioritas Pembangunan PAD yang besar dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk membiayai prioritas pembangunan di daerahnya, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan sektor-sektor lainnya yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara keseluruhan, analisis terhadap PAD Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2023 dapat memberikan gambaran tentang tingkat kemandirian fiskal daerah tersebut, potensi peningkatan PAD di masa mendatang, serta kemampuan daerah dalam pembiayaan pembangunan daerahnya sendiri.
jenis jenis pendapatan asli daerah (PDA), 25.675.210.649,00 pajak daerah /regional Tax 1.697.432.000,00 Â Retribusi daerah /regional retribution, 10.258.065.683,00 hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan/ separated management of regional wealth, 41.184.046.123,00 lain-lain PDA yang sah/Other Revenue.
jumlah total PDA tahun 2023 kabupaten  Tapanuli tengah 78.814.754.445,14 dibandingkan dengan target pendapatan tahun 2023 yaitu sebesar 92.145.878.412,00
dari dana pendapatan tersebut bisa dikatakan tidak mencapai tarket karna pendapatan PDA Kabupaten Tapanuli tengah lebih kecil dari terget yang ditentukan.
jenis jenis pengeluaran tahun 2023 kabupaten tapanulih tengah ada 4 yaitu
814.611.195.415,14 Belanja Operasi/Operational Expenditures, 139.566216.901,00 Belanja Modal/Capital Expenditures, 1.141.387.268,16 belanja tidak terduga/Unperedicted Expenditures, 190.682.126.100,00 belanja tranfer/tranfer expenditures.
dari total pendapatan dan pengeluaran kabupaten Tapanuli tengah tahun 2023  tersebut dapat dilihat total pendapatan sebesar 78.814.754.445,14 sedangkan total  pengeluaran sebesar 1.146.000.925.684,30 dari dua pendanaan tersebut bisa disimpulkan bahwa pengeluaran lebih besar dari pendapatan sehingga terjadi defisit (77.688.753.519,29).
kritik dan saran terhadap pengembangan daerah kanupaten Tapanuli tengah:
kritik
1. pastikan alokasi belanja berdasarkan prioritas pembangunan kabupaten, serta pastikan pengeluaran difokuskan pada program-program yang memberikan manfaat jangka panjang
2. pastikan rasio belanja pegawai terhadap total belanja.jika rasionya terlalu tinggi,perlu dipertimbangkan untuk mengefesiensikan belanja pegawai.
3. periksa sumber-sumber pendapatn utama seperti pajak retribusi, dan pendapatn lain-lain. evaluasi apakah potensi pendapatan sudah dimaksimalkan dengan baik
