Mohon tunggu...
Putri
Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

5 Dampak Fatherless terhadap Anak Perempuan

6 Januari 2025   05:45 Diperbarui: 6 Januari 2025   05:53 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Orang tua memiliki peran yang penting dalam mengasuh anak. Ibu dan ayah memiliki peran yang berbeda. Namun, keduanya harus ada saat pertumbuhan sang buah hati. Kurangnya peran dari salah satu orang tua dapat menimbulkan dampak pada perkembangan psikologis dan emosional sang anak. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun 2021, terdapat sekitar 20,9 persen anak-anak di Indonesia tumbuh tanpa kehadiran atau peran ayah. Penyebab dari fatherless adalah kesibukan sang ayah, perceraian, dan budaya patriarki yang masih ada di Indonesia. Pada kenyataannya banyak anak-anak yang kehilangan peran sang ayah, bukan karena meninggal, tetapi ketidakhadiran sang ayah pada kehidupan sang anak. 

Dampak-dampak yang akan dialami oleh sang anak: 

1. Kesepian

Ayah yang seharusnya menjadi laki-laki pertama yang dicintai oleh anak perempuan tidak memberikan perhatian atau kehadiran dapat membuat sang anak mengalami rasa kesepian yang mendalam. Pada umumnya anak perempuan akan menjadi cerewet ketika bersama sang ayah. Rasa kesepian yang dirasakan terjadi karena tidak adanya tempat untuk mengobrol.


2. Kurang Percaya Diri

Anak perempuan yang mendapatkan peran ayah akan memiliki tingkat kepercayaan diri lebih tinggi dibanding anak perempuan yang tidak mendapatkan peran ayah. Hal ini disebabkan adanya korelasi kedekatan sang anak dengan ayah. Dorongan emosional yang diberikan oleh ayah berupa pujian atau interaksi tidak didapatkan anak perempuan jika mengalami fatherless. Anak perempuan merasakan kecanggungan saat berinteraksi sosial dengan orang lain. Tidak hanya itu, anak perempuan juga akan merasa kurang dihargai dengan sekitar dan meragukan kemampuan diri sendiri.


3. Rasa Takut Kehilangan

Trauma kehilangan sosok ayah dapat timbul jika ditinggalkan oleh orang yang disayangi. Rasa takut kehilangan disebabkan oleh rasa pengabaian dan penelantaran yang dialami oleh sang anak. Rasa takut berlebih dapat meningkatkan rasa kewaspadaan   yang mengarah kepada hal buruk, seperti selalu memohon hingga akan melakukan apapun agak tidak ditinggalkan. Hal ini dapat terjadi pada hubungan pertemanan maupun asmara.


4. Sulit Mengambil Keputusan

Sebagian besar anak menjadikan ayah sebagai role model mereka. Tidak adanya peran sang ayah membuat anak perempuan sulit dalam menentukan keputusan. Anggapan bahwa sang ayah memiliki pengalaman dan wawasan yang lebih luas dalam karir, pekerjaan, dan pendidikan menjadi alasan ayah ditunjuk sebagai role model. Ketidakhadiran sang ayah membuat anak perempuan merasa takut dan sulit dalam mengambil keputusan mengenai pendidikan dan pekerjaan. Hal ini disebabkan tidak adanya tempat untuk berkonsultasi dan berbagi pendapat.


5. Kesehatan Mental

Seseorang dengan gangguan kesehatan mental terjadi karena merasa kesulitan dalam pengendalian emosi. Keterkaitan antara kesehatan mental dan fatherless adalah pengalaman yang diterima oleh sang anak. Anak dengan kondisi fatherless memiliki pengalaman emosional yang kurang baik. Kurangnya kedekatan anak perempuan dengan sang ayah maupun kurangnya kasih sayang yang diterima 


 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun