Seketika kau melintas di depanku
Terasa darahku mengalir deras
Oh jantungku berdegup kencang
Seketika kau memenjarakan hatiku
Betapa kau mempesona
Â
Tak hentinya aku berucap dalam hati
Memuji dan terus memuji
Kau sungguh menawan hatiku
Kau sungguh sungguh membuatku terpana
Â
Memandang raut wajahmu dari kejauhan
Semakin dekat dan mendekat lagi
Terpancar jelas betapa tulus senyum itu
Â
Aku suka sebentuk senyum yang tersembul di balik gigi-geligi yang apik itu
Bola mata yang menghujam jantungku
Oh, aku terpesona lagi
Â
Saat kumendengarnya
Kau menyapaku
Entahlah, aku mendengarnya itu bukan sekedar sapaan
Ibarat melodi syahdu yang mengalir lembut
Menembus ulu hatiku
Namun tak melukai
Hanya menyisakan rasa
Â
 (11 April 2014)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H