Mohon tunggu...
Laskar Kristus
Laskar Kristus Mohon Tunggu... -

tulisanku tak indah, kata-kataku pun tak hebat... bagaimanapun, biar aku tetap bersahabat dengan pena...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Segala Sesuatu Butuh Proses

10 April 2011   12:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:57 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya percaya beberapa diantara kita pernah merasakan hal ini,

Ketika bermain di Taman Kanak-kanak, kita ingin secepatnya mengenakan seragam putih merah,

ketika menginjak Sekolah Dasar, kita ingin mengenakan seragam putih biru,

saat duduk dibangku SMP, kita pun ingin secepatnya mengenakan seragam abu-abu,

menginjak dunia SMA, kita pun mulai jenuh mengenakan seragam sekolah dan ingin keperguruan tinggi untuk mengenakan pakaian modis dimana dapat mengekspersikan diri,

dan ketika mengukir prestasi diperguruaan tinggi hingga memperoleh gelar sarjana, apakah yang kita inginkan?

Tentunya kesuksesan, sukses dalam karier dan mencapai mimpi, meskipun ada beberapa yang berniat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi untuk mencapai mimpinya.

Teringat pembicaraan unik para fresh graduate tentang makna kesuksesan mewarnai hari dimana penantian mencapai tahapan tersebut. Pembicaraan yang tak biasa diperbincangkan dan diperdebatkan di tengah kami, yaitu apa itu kesuksesan. Setiap kita memiliki penilaian tersendiri tentang apa itu kesuksesan. Pendapat yang hampir seragam diantara kami mengatakan, ”kesuksesan adalah keberhasilan mencapai apa yang kita inginkan/cita-citakan”. Adapun yang mengatakan “kesuksesan adalah bahagia lahir dan batin”. Ada juga yang sedikit lebih bijak menilai “ sukses itu berada satu strata wajar dan kita mensyukurinya”. Jawaban yang berbeda tapi sebenarnya memiliki muara yangsama, yaitu hasil akhir atau pencapaian.

Sebenarnya tak ada yang salah dengan pendapat tersebut bahwa sukses tak jauh-jauh dari pencapaian dan hasil, tetapi jawaban tersebut begitu standar bagiku sehingga merangsang otak ini untuk berlari, berputar dan memiliki pemikiran liar membayangkan bertemu Mario Teguh dan menanyakan apakah definisi kesuksesan dari kacamata seorang motivator terkenal tersebut, mungkin jawabannya yang “super” bisa menjawab sejuta pergulatan sengit tentang definisi kesuksesan di otak ini dengan jawaban yang “super” bukan jawaban yang “standar”.

Nampaknya definisi kesuksesan yang dilontarkan meninggalkan ketidak puasan dalam diriku untuk memiliki penilaian yang berbeda (red:tidak standar bahwa kesuksesan tak jauh-jauh dari hasil) dari teman-teman yang lain. Memang terlihat begitu “kepo” mempermasalahkan apakah kesuksesan itu dengan mencari batasan yang lain, namun hati ini kurang sepakat bila seseorang memiliki pemikiran standar bahwa kesuksesan hanya berbicara mengenai hasil dan pencapaian akhir, batasan ini begitu sederhana untuk dicapai oleh seseorang.

Bila kesuksesan hanya dibatasi oleh hasil maka ketika seseorang gagal mencapai sesuatu yang ia targetkan apakah sebegitu layaknya dikatakan tidak sukses, padahal menurut saya ketika seseorang mengalami kegagalan sebenarnya ia sedang mengalami proses menuju sukses. Perlu diingat bahwa kesuksesan tidak dapat diperoleh tanpa melalui perjalanan, perjuangan maupun tantangan, maka tidak fair bila seseorang telah melewati proses yang panjang hingga “berdarah-darah” untuk mencapai sesuatu namun pada akhirnya ia tidak mendapatkan hasil yang diharapkan, maka dengan mudah ia dikatakan tidak sukses/ gagal. Predikat tidak sukses/gagal inilah yang kadang melunturkan semangat dalam diri seseorang untuk mencapai mimpi-mimpinya. Apakah hanya hasil akhir yang diliat? bagaimana dengan proses pencapaiannya? Bagaimana dengan kesungguhan hati dalam proses pencapaian tersebut? Apakah juga tidak diperhitungkan?

Berusaha berpikir dan mencoba merenungi arti kesuksesan yang dengan jawaban yang dapat memuaskan hati sekaligus memotivasi orang lain yang sedang bermimpi mecapai kesuksesan. Hmmmmmmm,, yup, bicara mengenai kesuksesan sebenarnya bukan hanya sebatas hasil dan pencapaian akhir tetapi berbicara mengenai “proses” dan kualitas diri. proses yang kita lalui dan respon hati (kualitas diri) yang timbul ketika kita hendak mencapai apa yang kita inginkan, cita-citakan dan harapkan hingga akhirnya menimbulkan kepuasan dan kebahagiaan lahir dan batin hingga kita benar-benar bersyukur dengan apa yang telah kita capai.

Dalam pencapaian kesuksesan, sebenarnya ada tahapan dimana sukses menghadapi proses hingga akhirnya sukses mencapai hasil akhir (apa yang kita mimpikan). Jika seseorang belum berhasil mencapai apa yang ia targetkan tetapi ia memiliki kualitas diri yang baik ketika menghadapi kondisi dan situasi yang hampir membuatnya menyerah, ia bukan “tidak sukses” tapi “belum sukses”. Tipe orang yang memiliki mental pantang menyerah dan memiliki respon yang benar ketika menghadapi tantangan dan masalah inilah yang disebut seseorang yang setia pada proses dan memiliki kualitas hidup yang baik, dan tipe orang seperti inilah yang pastinya akan mencapai kesuksesan. Ia tak hanya sukses dalam hasil tetapi juga sukses dalam menghadapi proses pencapaian hasil tersebut.

Langkah awal mencapaian kesuksesan adalah kita harus setia dan menang menghadapi proses yang kita alami ketika hendak mencapai apa yang kita targetkan, bagaimana respon hati kita ketika mengalami jatuh bangun saat hampir putus asa dan menghentikan langkah untuk mencapai apa yang kita cita-citakan? Bagaimana kesungguhan hati yang kita curahkan dalam mengerjakannya untuk mencapai apa yang kita target? Bagaimana semangat yang kita kobarkan untuk menggapai kebahagiaan lahir dan batin tersebut?.

Ini memang tidak lagi berbicara mengenai hasil dan pencapaian akhir saja tetapi kesuksesan ketika kita melewati proses pencapaian tersebut. Bagaimana pun hasilnya, meskipun tidak langsung finishing well tapi yang terpenting kita sukses terlebih dahulu dalam proses. Orang yang memiliki kualitas diri yang baik dan setia dalam proses, mereka adalah orang-orang yang sebenarnya beberapa langkah lagi akan sukses. Meskipun ia menghadapi kegagalan, ia tidak akan menyerah dan terus berjuang.

Apakah yang sekarang kita alami?

Mimpi, impian dan cita-cita apa yang ingin kita capai?

Sukses dalam skripsi kah? Dalam karier kah? Dalam nilai kah? Dalam menyelesaikan sesuatu kah?

Jangan pernah menyerah, milikilah mental pejuang, jika menghadapi kegagalan sampai jatuh ke lubang yang paling dalam pun, tetaplah bangkit karena kita tak pernah tahu saat kita gagal sebenarnya selangkah lagi kita akan berhasil.

Perlu diingat, kegagalan adalah sebuah kewajaran karena kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Kita semua pernah gagal tetapi yang terpenting janganlah menjadi orang gagal, karena orang gagal adalah orang yang berhenti ketika mengalami kegagalan. Ia menilai kesuksesan hanya dari hasil tanpa memandang dan menghargai proses yang ia lalui.

Namun faktanya, begitu banyak orang yang ingin mencapai kesuksesan tanpa melalui proses, mereka ingin mencapai mimpi yang besar dengan mengabaikan sesuatu hal yang kecil. Mereka terkadang tidak ingin memulai dari angka “0” tapi ingin memulai langsung ke angka “10” tanpa melihat kapasitas dirinya.

Dengar baik-baik, Kesuksesan tidak ada yang instan, semuanya butuh proses. Seperti emas yang diproses didapur peleburan, dibakar dan dipanaskan berkali-kali hingga menjadi emas yang murni dan bernilai tinggi. Oleh sebab itu, sebelum mencapai kesuksesan tersebut yang harus kita lakukan adalah mau dan sabar menjalani proses tersebut sehingga kita memahami, menghargai dan mensyukuri apa arti kesuksesan yang akhirnya telah kita capai. Mulailah dari sesuatu hal yang kecil dan milikilah respon yang benar ketika menghadapi tantangan seberat apapun, itulah proses mencapai kesuksesan.

Kesuksesan adalah proses panjang yang kita lalui sebelum mencapai mimpi. Setialah pada proses dan jangan pernah menyerah ketika menghadapi tantangan dan kesulitan sekalipun, dan yang terpenting jangan mengandalkan kekuatan sendiri tetapi libatkan campur tangan Sang Pencipta. Semangat....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun