Mohon tunggu...
Laskar Kristus
Laskar Kristus Mohon Tunggu... -

tulisanku tak indah, kata-kataku pun tak hebat... bagaimanapun, biar aku tetap bersahabat dengan pena...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ngejomblo dengan Elegant

18 September 2010   09:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:09 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Permisi para penumpang, bapa sopir.pengamen lagi pengamen lagi,,

Ya begitulah jakarta bapa ibu, tiada hari tanpa pengamen..

Untuk mengawali perjumpaan kita,saya bawakan satu tembang dari wali band – cari jodoh…"

Jrrrrrreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee….

Apa salahku apa salah ibuku
Hidupku di rundung pilu
Tak ada yang mau dan menginginkan aku
Tuk jadi pengobat pilu
Tuk jadi penawar rindu
Tuk jadi kekasih hatiku


*Ibu-ibu bapak-bapak
Siapa yang punya anak
Bilang aku aku yang tengah malu
Sama teman-temanku
Karna cuma diriku yang tak laku-laku
Pengumuman-pengumuman
Siapa yang mau bantu
Tolong aku kasihani aku
Tolong carikan diriku kekasih hatiku
Siapa yang mau


Demikianlah lagu yang dibawakan oleh seorang seniman jalanan ketika saya berada di dalam bus yangtidak begitu sesak. Memang cukup menggelitik liriknya, saya mencoba berdiam sejenak mendengarkan liriknya, ternyata memang itu realita yang terjadi sekarang ini. Jomblo suatu hal yang memalukan…

Kata jomblo memang tak asing lagi didengar. Status ini diberikan untuk seseorang yang tidak memiliki pacar. Seseorang yang menyandang status ini berdasarkan pengamatan saya, umumnya cenderung malu dan merasa dirinya tidak laku. entah berapa banyak orang yang menyandang status jomblo malu akan status tersebut. Seperti lagu diatas, bahkan ada orang yang seakan “mengobral diri” untuk berusaha mendapat pasangan. Misalnya lewat jalur mak comblang, “ayo dong cariin gue pacar, ama sapa aja deh kenalan lu. Ntar lu kenalin ke gue.”

Atau lewat chating dengan cara menyapa terlebih dahulu: “hai, ASL PLS…”, lalu berkenalan, sering chating bareng dan akhirnya melakukan pertemuan,,(hihihhiiii, biasanya sih ABG)

Gambaran indahnya berpacaran dari orang-orang, bagaimana mereka curhat tentang kehebatan pacarnya, perhatian yang diberikan pasangannya, ditambah lagi hanya dirinya yang masih jomblo, nampaknyatelah membuat para jombo’ers mupeng (muka pengen) dan ingin secepatnya melepaskan status tersebut. Bahkan ada orang-orang yang berbohong telah memiliki pacar (walaupun sebenarnya tidak) agar tidak malu dengan yang lainnya.

Sebegitu memalukankah status jomblo?

Menurut saya hal itu sebenarnya terjadi karena budaya dan sindiran dari lingkungan sekitar. Tak jarang dan pasti terjadi di dalam lingkungan pergaulan dimana orang-orang sering mengatakan hal ini kepada jomblo’ers “makanya cepet dong cari pacar”, atau “kok elu gak punya pacar sih? Gak laku ya lu..hahahaha ” atau “ah..gak gaul lu kaga punya pacar”. Sindiran itulah yang biasanya membuat para jomblo’ers malu dan memacu dirinya untuk secepatnya mencari pasangan.

Tulisan ini khusus saya buat untuk menguatkan hati para jomblo’ers. Menurut saya status jomblo bukan sesuatu hal yang memalukan. Bahkan status ini adalah suatu anugrah, tak semua orang dapat memiliki kebebasan seperti anda. Tidak jarang bukan, bila melihat orang-orang yang telah memiliki pasangan ketika bepergian harus meminta ijin terlebih dahulu (dan belum tentu diizinkan pastinya) dan juga harus membagi waktunya untuk pasangannya. Jadi nikmati sajalah masa sendiri kalian dengan melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat dan produktif. Misalnya: aktif dalam kegiatan sekolah atau kampus, dan untuk yang telah bekerja, pastinya anda memiliki pemikiran yang lebih dewasa dalam menjalin hubungan. Anda bisa bekerja sebaik mungkin untuk mengejarlah jabatan yang ingin anda raih. Manusia diciptakan berpasang-pasangan kok, jadi tak usah kuatir.

Jadi nge-jomblo-lah dengan elegan, berikut rumusnya :

Ngejomblo dengan elegant = tetap buka diri ≠ tapi bukan obral diri

Tetap buka diri : bukan berarti untuk menikmati kesendirian dan melakukan hal yang bermanfaat serta produktif, anda menutup diri anda dengan lawan jenis. Tetaplah bergaul dan bersahabat dengan banyak orang dan kenalilah pribadinya satu-persatu. Siapa tau saja diantara mereka ada yang terbaik untuk anda.

Bukan obral diri : bukan berarti karena anda bebas bergaul dengan banyak orang hingga mengumbar bahwa anda sedang mencari seorang pasangan yang terbaik.(gak elegant banget)

Jadi ngejomblo dengan elegan adalah tetap membuka diri sambil melakukan hal yang bermanfaat dan produktif tapi bukan obral diri. Mengutip pernyataan Mario Teguh dalam Golden Ways; “berusahalah untuk membangun diri yang hebat, untuk menarik orang-orang hebat”. Dari pernyataan tersebut dapat saya simpulkan bahwa lebih baik kita berusaha menjadi orang hebat terlebih dahulu, dan dengan sendirinya orang-orang akan tertarik kepada kita (dan pastinya yang tertarik pada pribadi kita juga orang-orang yang hebat pula).

Setiap orang ingin sukses, baik dalam karier maupun dalam mendapatkan pasangan. Untuk itu seorang jomblo’ers berpotensi besar untuk sukses dalam kedua bidang tersebut (karier maupun pasangan). Jadi jangan pernah malu dan minder lagi jomblo’ers, kalian orang-orang yang beruntung.

Ngejomblolah dengan elegant…

Semangaddddddd (:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun