Mohon tunggu...
Putri Yenni Siregar
Putri Yenni Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Kuliah dibidang pendidikan Biologie, aktif dalam salah satu organisasi mahasiswa saat kuliah,sekarang bergabung sebagai rekan kerja di DWH di german sebagai FSJ di bidang sosial.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjadi Budak dinegri sendiri

6 Juni 2012   16:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:19 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta … engkau pusat perhatian setiap kota

Engkau penuh dengan sensasional

sungguh " menawan"

Keindahanmu penuh dengan make up(hiasan)

Ku tak menemukan kesederhanaan dalam dirimu

Engkau sangat seksi tetapi juga mematikan

Aku bahkan tidak bisa bernapas dengan baik saat bersamamu

Engkau sangat kaya namun tidak punya hati kepada kaum low class

Engkau hanya berteman kepada orang yang Punya Kuasa

Bagimu kualitas dan loyalitas menjadi nomor dua,

Sehingga orang yang berkualitas hanya sedikit tinggal denganmu

Engkau sangat Religus dalam teori, namun sangat ateis dalam tindakan.

Saat ku berjalan disekitarmu, kuhanya menemukan kemewahan bagi orang tertentu

Semakin kutelusuri engkau hanya memberikan sampah bagi masyaratku,

Rumah yang terbuat dari karton, dan engkau memberikan tempat layaknya seperti binatang

Untuk mereka huni…., namun Pemimpinku yang duduk disana hanya bisa terdiam.

Oh…, Jakarta engkau bahkan tidak memberikan pendidikan yang layak

Bagi mereka yang tidak punya uang. Engkau hanya mementingkan

dirimu sendiri,

Namun saat nazi2 kecil darimu ingin berkuasa di negaraku

Engkau bicara dengan penuh manis…, namun hanya sesaat

Aku bahkan hidup menderita di negaraku

Menjadi budak di negaraku…

Karena engkau menjual diri kepada para INVESTOR

Tanpa memikirkan generasi bangsa…

aku bahkan makan, makanan sisa, dinegriku sendiri.

Ach...., Kotaku, kota dimana aku lahir.

kota dimana PEMIMPINKU ada disana.

N/B. Maaf, Kota ini hanya saya jadikan sebagai simbol. Karena Kota ini adalah Jantung Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun