Mohon tunggu...
Putra Wiwoho
Putra Wiwoho Mohon Tunggu... -

Pengamat sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pahlawan Demi NKRI

21 Maret 2016   10:45 Diperbarui: 21 Maret 2016   10:59 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika mendengar berita di media cetak, elektronik dan online, kita begitu tersentak, sedih disertai duka mendalam karena helikopter TNI Angkatan Darat jenis Helly Bell 412 EP dengan nomor penerbangan HA-5171 yang membawa 13 orang (penumpang dan kru) prajurit TNI dari Desa Napu menuju Poso jatuh di perkebunan warga di Kelurahan Kasiguncu, Poso sekitar pukul 17.55 WITA.

Tiada kata-kata yang dapat keluar dari mulut ini, kala mendengar peristiwa jatuhnya Helly dalam rangka operasi Tinombala, yaitu operasi gabungan TNI Polri mengejar kelompok teroris pimpinan Santoso. Kita kehilangan orang-orang terbaik yang telah mengabdi bagi TNI, bangsa dan negara.

Kesedihan dan duka yang mendalam ini sangat pantas dirasakan karena kita kehilangan putra-putra terbaik TNI Angkatan Darat yang sedang menjalankan tugas negara di  Provinsi Sulawesi Tengah tepatnya di daerah Poso. Suatu tugas yang sangat mulia dalam menegakkan keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pengaruh Cuaca Buruk

Mabes TNI dalam rilisnya yang disampaikan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman mengungkapkan helikopter milik TNI Angkatan Darat yang jatuh di wilayah Poso, Sulawesi Tengah jenis bell 412 EP dengan nomor HA 5171, penyebab kecelakaan diduga adalah cuaca, karena memang kurang lebih 10 menit lagi mendarat di stadion di Poso.  Cuaca dalam kondisi hujan disertai petir.

Dengan keluarnya penyataan resmi dari TNI berarti jatuhnya helly tersebut bukan disebabkan  oleh serangan atau ditembak kelompok teroris pimpinan Santoso. Kita sebagai masyarakat hendaknya tidak berspekulasi atau menduga-duga soal penyebab jatuhnya helikopter milik TNI Angkatan Darat jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171. Akan lebih arif dan bijaksana jika kita sama-sama berdoa dan memohon kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa agar para korban diberi tempat yang layak dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.

Pernyataan TNI ini juga diperkuat oleh Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola yang mengatakan tidak ada hubungan antara teroris dengan jatuhnya heli yang membawa 13 prajurit termasuk kru pesawat naas tersebut. Tidak ada itu (hubungan teroris). Itu terlalu mengada-ada. Sebagai umat beragama itu adalah musibah karena Allah. Tidak usah direkayasa kejadiannya.

Lokasi jatuhnya heli dengan lokasi yang diduga tempat persembunyian Santoso sangat jauh. Sehingga tidak masuk akal jika heli tersebut jatuh karena mengejar apalagi karena tertembak oleh kelompok teroris. Helikopter yang membawa 13 orang tersebut jatuh karena cuaca ekstrim saat hendak mendarat di bandara Kasiguncu, Kabupaten Poso.

TNI pun telah membentuk tim investigasi dan saat ini sedang bekerja untuk menelusuri apa sesungguhnya yang menjadi penyebab jatuhnya heli tersebut. Dengan diterjunkannya tim investigasi, itu berarti TNI sangat serius mencari dan menemukan jawaban apa yang menyebabkan heli jatuh, agar  masyarakat luas tidak menduga-duga karena telah mendapat informasi dan keterangan yang akurat berkaitan dengan jatuhnya heli tersebut.

Layak sebagai Pahlawan

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan semua jenazah anggota TNI yang gugur  dalam helikopter jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun