Mohon tunggu...
Putra Wiwoho
Putra Wiwoho Mohon Tunggu... -

Pengamat sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Kerukunan Umat Beragama

27 Juli 2015   12:31 Diperbarui: 27 Juli 2015   12:59 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perhatian sebagian besar masyarakat sampai saat ini masih mengarah ke suatu daerah di pedalaman Papua, tepatnya di Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara yang sempat menghebohkan dan mengagetkan karena terjadinya peristiwa kerusuhan pada saat umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, tepatnya pada tanggal 17 Juli 2015. Kerusuhan yang terjadi tersebut menyebabkan kerugian yang cukup besar dimana puluhan kios yang juga dijadikan rumah tinggal habis terbakar, serta 12 orang mengalami luka-luka. Kerugian yang terjadi didaerah yang selama ini dikenal sebagai daerah yang selalu menjaga persatuan dan kesatuan tersebut, bukan hanya kerugian berupa harta benda saja, melainnya adanya suatu potensi untuk dimanfaatkan menjadi senjata untuk memporak porandakan persatuan dan kesatuan secara nasional.

Pontensi ancaman yang cukup besar dan bisa menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa tersebut sedikit demi sedikit mulai muncul sejak awal diberitakannya peristiwa kerusuhan tersebut dan terus berusaha dipicu hingga saat ini. Diawali adanya upaya penyebaran berita, tanpa adanya dukungan fakta dan sumber yang bisa dipertanggungjawabkan, terutama melalui media online yang mengutamakan kecepatan dalam penyampaian berita, dimana setiap detik selalu berharga, sehingga seringkali berita tanpa adanya sumber yang benar dan akhirnya menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Sebagai contoh sempat diberitakan bahwa kerusuhan tersebut dikatakan telah menelan korban jiwa dari masyarakat, hal yang seperti ini semestinya tidak akan terjadi apabila penyampai berita sebelum mempublikasikan sebuah peristiwa mengkonfirmasi kepada pihak yang bertanggungjawab.

Peristiwa kerusuhan Tolikara bisa dijadikan senjata untuk kepentingan politik pihak pihak tertentu, apalagi di era pesta demokrasi yang akan dilaksanakan secara serentak di sebagian besar wilayah negeri ini. Banyak fihak yang memberikan komentar yang sifatnya menjatuhkan pimpinan aparat keamanan daerah hingga pada pimpinan pusat, tanpa adanya pengkajian yang mendalam dengan dukungan data dan fakta kejadian sebenarnya. Hampir semua pihak memberikan pendapat, dan pendapat itu selalu bersifat menyalahkan tanpa adanya memberikan solusi yang terbaik untuk kepentingan penyelesaian permasalahan tersebut.

APRESIASI KEPADA TNI

Dibalik itu semua, saya patut mengapresiasi dan mengangkat jempol kepada aparat keamanan TNI Polri yang berada di daerah kerusuhan Distrik Karubaga Kabupaten Tolikara, maupun yang berada di seantero negeri ini. Pasca kerusuhan, Pangli Komando daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Fransen G Siahaan dan Kapolda Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende meninjau langsung situasi di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara. Keduanya datang ke Tolikara sebagai bagian proses mediasi yang dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban setelah aksi kekerasan pecah di daerah tersebut, mereka datang juga memberikan bantuan langsung untuk meringankan korban sebagai bukti kepedulian beliau.

Menyikapi peristiwa kerusuhan di Kabupaten Tolikara tersebut, ternyata jajaran TNI AD di seluruh daerah tidak tinggal diam sebagai penonton saja, dimana satuan satuan kewilayahan bergerak untuk mengantisipasi, agar peristiwa tersebut tidak terjadi diwilayahnya. Langkah antisipasi yang dilakukan jajaran TNI AD dengan mengundang tokoh tokoh agama, tokoh pemuda serta organisasi kemasyarakatan yang berada di daerahnya untuk memberikan informasi yang benar terhadap peritiwa yang mudah dimanfaat oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. Langkah antisipasi yang dilaksanakan ini, agar informasi-informasi yang bersifat provokatif yang bertujuan untuk menimbulkan instabilitas keamanan di wilayah, dapat diredam dengan adanya kebersamaan dari unsur pimpinan pemda, TNI Polri dan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat maupun Stake holder lainnya yang ada di seluruh wilayah negeri ini.

Salut Langkah TNI AD yang benar-benar menunjukkan diri sebagai Benteng bagi bangsa dan negara Indonesia, mari kita dukung TNI AD kita untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa!!!!!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun